Para pelaku melancarkan aksi di Villa Kencana Cikarang di waktu yang berbeda-beda, entah subuh atau siang hari.
Kebanyakan dari mereka mengambil barang di rumah yang tidak berpenghuni.
Baca juga: Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Tidak Dihuni, Banyak Rumah Dijarah Maling
“Barang-barang kloset atau apa, yang sering kemalingan itu barang-barang yang ditaruh, terus ditinggal. Memang agak susah di sini. jalurnya kan banyak ya, belum ada portal utama,” kata dia.
"Ini meteran listrik, meteran air. Kabel di dalem juga diambil. Di RT saya ada dua motor yang hilang," ucap Joko.
Warga setempat bernama Elin (34) mengaku bahwa air di rumahnya kerap kotor dan keruh.
"Kadang suka kotor, keruh. Sampe sekarang juga masih keruh," ujar Elin saat ditemui Kompas.com, di rumahnya, Rabu.
Selain itu, Elin juga mengeluhkan kerap terjadi permasalahan di pipa saluran air di perumahan tersebut.
Padahal, setiap bulannya Elin harus menggelontorkan uang sekitar Rp 200.000 untuk mendapatkan air PAM.
Nasib serupa dialami oleh Joko yang kerap kali mengeluhkan kotornya air PAM yang ia terima.
Baca juga: Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau
Joko menjelaskan, air menjadi kotor ketika menjelang musim kemarau. Dia juga tidak nyaman karena air yang keruh menimbulkan bau yang tidak sedap.
"PAM kadang kotor, apalagi kemarau. Bau juga, kotor warnanya juga," ujar Joko.
Joko mengatakan, butuh waktu dua hari untuk menunggu air tersebut bisa digunakan.
"Sehari dua hari. Sehabis itu normal lagi. Kadang kita komplain 'Pak airnya kotor' gitu," ujar Joko.
Sama seperti Elin, pengeluaran Joko untuk air PAM berkisar pada angka Rp 200.000 per bulannya. Tagihan tergantung dari berapa banyak pemakaiannya.
Banyaknya rumah tak berpenghuni pernah dimanfaatkan oleh muda-mudi untuk berbuat mesum.