JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah informal "Sekolah di Utara" yang berada di Kampung Baru Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara, bakal direnovasi oleh mahasiswa semester enam London School of Public Relation (LSPR) Jakarta, karena kondisinya yang sudah memprihatinkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekolah ini berada persis di bawah kolong jembatan.
Bunyi kendaraan yang melintasi jembatan itu, bisa terdengar jelas ketika berada di dalam "Sekolah di Utara".
Tak hanya itu, bangunan "Sekolah di Utara" ini juga tidak permanen. Dinding-dindingnya hanya terbuat dari tripleks sehingga berpotensi roboh jika terkena angin besar.
Baca juga: Menengok Sekolah di Utara untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu
Selain itu, lantai di sekolah informal ini juga tak berkeramik. Anak-anak yang belajar di "Sekolah di Utara" hanya duduk beralasan karpet penuh debu.
Pintu dan jendela sekolah ini juga sudah rusak dan tidak berfungsi normal. Sirkulasi di dalam sekolah informal itu juga kurang sehingga sangat pengap dan panas.
Fasilifas di dalam sekolah ini juga tidak memadai, lemari buku terlihat sudah reyot dan penuh debu, tak ada papan tulis, dan tak ada toilet di dalamnya.
Melihat kondisi "Sekolah di Utara" begitu memperihatinkan, lewat program "Runcing" mahasiswa LSPR akan merenovasi "Sekolah di Utara" agar lebih nyaman.
"Tanggal 30 Juni 2024, itu kita akan ada peresmian Sekolah di Utara karena sudah selesai kita renovasi. Renovasinya kita targetkan dalam 3 hari itu selesai," kata Ketua Runcing Nathasya Treena saat diwawancarai di RPTRA Berseri, Minggu (21/6/2024).
Baca juga: Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program Runcing
Lebih lanjut, Nathasya menjelaskan renovasi yang dilakukan memang tidak full. Mahasiswa LSPR hanya mengganti bagian-bagian yang sudah rusak.
Seperti pintu dan jendela, kemudian dinding tripleks yang sudah rusak diperbaiki dan diwarnai.
Renovasi itu bertujuan untuk membuat suasana sekolah informal itu menjadi lebih nyaman untuk anak-anak Cilincing.
"Pokoknya supaya suasananya lebih fun untuk anak-anak," kata Nathasya.
Natasya mengungkapkan, dana renovasi Sekolah di Utara berasal dari swadaya para mahasiswa LSPR.
Baca juga: Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis
Selain itu, mahasiswa LSPR juga berkolaborasi dengan Lions Club Indonesia.