Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Kompas.com - 01/07/2024, 21:52 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial AAW (27) yang menganiaya istrinya hingga tewas di Gang Asoka, Pulogadung, Jakarta Timur, ternyata bekerja sebagai pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Pelaku itu kerjanya di depo kereta di Cipinang, cuma enggak tahu ya bagiannya apa," kata Sekretaris RT 7 RW 4 Gang Asoka, Pulogadung, Hendra saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (1/7/2024).

"Kalau istrinya sih ibu rumah tangga biasa," sambung dia.

Baca juga: Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Dikonfirmasi secara terpisah, Vice President Public Relations KAI Joni Martinus membenarkan AAW merupakan salah satu pegawainya.

"KAI membenarkan bahwa tersangka dalam kasus tersebut berstatus pegawai KAI yang bertugas di bagian Administrasi Dipo Kereta Cipinang, Jakarta," ujar Joni.

"KAI menyatakan kekecewaan dan prihatin atas kejadian ini, karena tidak mencerminkan nilai-nilai perusahaan," terangnya.

Menurut Joni, KAI tidak akan memberikan toleransi dan akan menindak tegas pegawai yang terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindakan kriminal atau melanggar peraturan perundangan, dengan tetap menjunjung asas praduga tidak bersalah.

"Selanjutnya, KAI menyerahkan sepenuhnya dan mendukung penuh terkait proses hukum kepada pihak kepolisian," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial RNA (26) tewas setelah dianiaya oleh suaminya sendiri AAW (27) di sebuah rumah kontrakan yang berada di Gang Asoka, Jalan Al Mujahidin, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (30/6/2024).

Sekretaris RT 7 RW 4 Gang Asoka, Pulogadung, Hendra mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Hendra menuturkan, pelaku mengaku sempat memukuli istrinya di bagian kepala dan juga pipi. Namun, ia tidak mengetahui berapa kali pelaku memukul sang istri.

Dia juga tak mengetahui pasti apa pemicu penganiayaan tersebut.

"Dipukul di muka, katanya enggak pakai alat. Terus korban memuntahkan darah. Bagian-bagiannya kurang paham, cuma kalau lihat kondisinya memang ada darah di bagian pipi," jelas dia.

Menurut Hendra, AAW dan RNA baru menempati rumah tersebut sekitar 2 minggu yang lalu, setelah pindah dari Kranji, Bekasi Barat.

Selama kurun waktu tersebut, keduanya tidak pernah dilaporkan cekcok atau bertengkar hebat.

"Tapi memang katanya pelaku dan korban ini sedang proses mau 'pisah', cuma yang lakinya lagi nunggu karena ada berkas yang kurang," jelas dia.

Saat ini, pelaku telah dibawa di Polres Metro Jakarta Timur untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara jasad sang istri masih diautopsi di RS Polri Kramat Jati.

Baca juga: Suami Bakar Istrinya Sendiri di Cipondoh Tangerang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerutu Penumpang: Naik Transjakarta Masih 'Bisa Tua' di Jalan

Gerutu Penumpang: Naik Transjakarta Masih "Bisa Tua" di Jalan

Megapolitan
Penumpang JakLingko di Terminal Tanjung Priok Minta Tempat Tunggu Layak

Penumpang JakLingko di Terminal Tanjung Priok Minta Tempat Tunggu Layak

Megapolitan
Asa Menanti JakLingko di Tengah Hujan, Potret Ketertiban di Terminal Tanjung Priok

Asa Menanti JakLingko di Tengah Hujan, Potret Ketertiban di Terminal Tanjung Priok

Megapolitan
Fahira Idris: Kebocoran Data akibat Serangan Siber Bisa Ganggu Aktivitas Ekonomi 

Fahira Idris: Kebocoran Data akibat Serangan Siber Bisa Ganggu Aktivitas Ekonomi 

Megapolitan
Tipe-X dan Orind Akan Tampil di Konser Musik PRJ Malam Ini

Tipe-X dan Orind Akan Tampil di Konser Musik PRJ Malam Ini

Megapolitan
Wacana Pemprov DKI Gratiskan Sekolah Swasta Imbas Banyaknya Pendatang

Wacana Pemprov DKI Gratiskan Sekolah Swasta Imbas Banyaknya Pendatang

Megapolitan
Berbaris Rapi Menunggu JakLingko di Terminal Tanjung Priok

Berbaris Rapi Menunggu JakLingko di Terminal Tanjung Priok

Megapolitan
Upaya Warga Kampung Bali Lanjutkan Hidup Usai Rumah Ludes Dilalap Api

Upaya Warga Kampung Bali Lanjutkan Hidup Usai Rumah Ludes Dilalap Api

Megapolitan
Nasib Pilu Bocah di Cisauk Alami Pelecehan Sesama Jenis, Dipukul hingga Diancam

Nasib Pilu Bocah di Cisauk Alami Pelecehan Sesama Jenis, Dipukul hingga Diancam

Megapolitan
Bocah Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Mengeluh Sakit Saat BAB

Bocah Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Mengeluh Sakit Saat BAB

Megapolitan
Mengantre JakLingko di Tengah Hujan, Becek, hingga Bau Kotoran Kucing

Mengantre JakLingko di Tengah Hujan, Becek, hingga Bau Kotoran Kucing

Megapolitan
Bajing Loncat Beraksi di Tengah Kemacetan Cakung, Polisi: Pelaku Masih Diidentifikasi

Bajing Loncat Beraksi di Tengah Kemacetan Cakung, Polisi: Pelaku Masih Diidentifikasi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Megapolitan
Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Megapolitan
Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com