Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3-7 Agustus, Tiket Bus Eksekutif ke Padang Rp 830.000

Kompas.com - 28/07/2013, 17:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Untuk bus eksekutif jurusan Sumatera, tarif tiket tujuan Padang, Sumatera Barat, mengalami kenaikan yang paling tinggi. Dibanding tujuan Palembang, Sumsel dan Pekanbaru, Riau, kenaikan tarif tujuan Padang mencapai Rp 255.000 dari tarif normal.

Pengamatan Kompas.com, Minggu (28/7/2013) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, di loket Lorena dan Kramat Jati, kenaikan tarif tiket bus mulai naik dari 1 Agustus 2013. Bukan hanya jurusan Sumatera, tapi juga bus jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Iya, untuk jurusan Padang kenaikan paling tinggi karena penumpangnya paling banyak. Biasa untuk tanggal 1 Agustus 2013 ke atas sampai H-1, mungkin sehari bisa sampai dua kali pemberangkatan," kata petugas tiket Lorena, Jepri saat ditemui Kompas.com, Minggu siang.

Tiket untuk jurusan Padang tanggal 1 dan 2 Agustus sebesar Rp 750.000. Tarif untuk tanggal 3 hingga 7 Agustus yaitu 830.000. Saat masuk Lebaran, tiket turun menjadi Rp 650.000. Harga normal untuk tiket jurusan ini yaitu berkisar antara Rp 470.000-575.000.

Untuk jurusan Palembang, tiket dijual seharga Rp 400.000. Tanggal 3 hingga tanggal 7 naik menjadi Rp 450.000 dan saat hari Lebaran, turun menjadi Rp 425.000 Tarif normal untuk rute ini berkisar Rp 250.000-300.000.

Sedangkan untuk tiket ke Pekanbaru tertanggal 1 dan 2 Agustus sebesar Rp 450.000. Tanggal 3 hingga tanggal 7 menjadi Rp 585.000 dan saat hari Lebaran turun kembali menjadi Rp 475.000. Tarif normal untuk ke Pekanbaru sendiri berkisar Rp 350.000-400.000.

Untuk hari ini, kepadatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan masih dalam tahap normal, belum ada lonjakan penumpang. Hal itu terlihat dari belum adanya antrean di loket tiket. Bangku di tempat tunggu penumpang juga masih banyak yang kosong.

"Mulai tanggal 1 Agustus nanti baru akan ramai, jadi personel pengamanan baru akan ditambah pada saat itu. Untuk sekarang, lihat saja bus-bus banyak yang belum berangkat karena enggak ada penumpang," ujar Wakil Komandan Regu 2 DLLAJ Terminal Kampung Rambutan, Yos Sudarso yang juga ditemui di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com