Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Motor Tak Boleh Lewat Simpang Jomin

Kompas.com - 02/08/2013, 13:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


KARAWANG, KOMPAS.com — Pemudik roda dua yang hendak melintas jalur pantai utara (Pantura), ruas Karawang, Jawa Barat, diimbau untuk tidak melewati Simpang Jomin. Pemerintah telah menyiapkan jalur khusus bagi pemudik roda dua.

Supandi, Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang menjelaskan, khusus roda dua dari arah Jakarta yang memasuki Jalur Pantura melalui Karawang, dialihkan belok kiri ke Telagasari. Sesampainya di pertigaan Karasak, dibelokkan ke kanan hingga keluar di Jalur Pantura, yakni di daerah Cikalong Sari untuk menuju ke Indramayu atau Cirebon.

"Rotasi lalu lintas itu untuk mengurangi beban di Simpang Jomin. Karena di sana pada H-3 pasti macet sekali, maka bebannya kita bagi," ujarnya pada Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.

Namun, di jalur tersebut, terdapat dua titik pasar tumpah yang harus diwaspadai, yakni di Telagasari dan Wadas. Di pagi hari dan sore hari, aktivitas pasar tersebut tengah ramai, para pemudik roda dua diimbau bersabar serta tertib.

Supandi menjelaskan, jalur tersebut telah selesai diperbaiki sehingga nyaman digunakan oleh para pemudik. Hanya saja, pemudik roda dua diimbau waspada jika melintasi jalur tersebut pada malam hari. Pasalnya, penerangan jalan di sana kurang.

Soal ketersediaan rambu dan marka, lanjut Supandi, pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian telah menyediakan sejumlah rambu portabel serta pengecatan marka jalan untuk membantu kenyamanan lalu lintas para pengemudi roda dua.

"Kita bangun tiga posko mudik. Pertama di Tanjung Pura, Telagasari, dan di Kerasak. Posko itu juga kami sediakan sebagai rest area pemudik, jika mereka ingin berbuka, lelah, bisa di situ," ujarnya.

Jika terjadi sesuatu terhadap para pmudik roda dua, kata Supandi, bisa meminta bantuan ke Posko Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang. Komunikasi dan Informasi di nomor 0264-316714.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com