Selama ini, lanjut dia, PNS DKI yang dapat menduduki jabatan eselon II, III, dan IV adalah mereka yang memiliki eselon sama dan golongan yang memenuhi syarat sehingga PNS DKI non-eselon atau staf sulit mendapatkan promosi.
"Selama ini, pejabat eselon dari I sampai IV kinerjanya enggak baik, hanya bisa dipindahkan ke jabatan yang eselonnya sejajar, tidak bisa 'distafkan'. Sekarang mereka yang kinerjanya tidak baik, bisa 'distafkan' atau diturunkan eselonnya," kata Ahok di Balaikota, Senin (15/12/2014).
Kendati demikian, Ahok menegaskan staf yang mendapat promosi untuk bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya. Sebab, kinerja mereka akan terus dipantau. Terlebih lagi, saat ini warga juga bisa memantau kinerja aparat di lingkungannya melalui website smartcity.jakarta.go.id atau melalui aplikasi Qlue.
"Supaya staf-staf ini juga senang mereka bisa naik jabatan. Tapi, ya jangan senang dulu karena evaluasi kami lakukan selama tiga bulan, begitu akhir Maret akan kami evaluasi dan stafkan lagi," kata Ahok.
Ahok meyakini mekanisme ini bakal memunculkan pejabat-pejabat potensial. Selain itu, sistem ini bakal memberi kesempatan kepada staf biasa menjadi pejabat eselon. Apabila sistem ini masih belum bisa mewujudkan Jakarta Baru, Basuki mengaku bakal mulai merekrut warga maupun PNS dari kementerian lain.
"Siapa yang mau jadi PNS DKI? Pindah saja ke sini. Kami juga bisa mau menarik personel TNI AD, TNI AL, TNI AU, atau polisi. Banyak yang pengen jadi PNS. Kami juga bisa tarik orang kementerian," ujar Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.