Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Maneken Dibiarkan Terjatuh di Pasar Blok G Tanah Abang

Kompas.com - 16/04/2015, 16:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pukul 16.00 WIB, kondisi di Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai sepi. Beberapa pemilik toko sudah bersiap untuk membereskan dan merapikan barang-barangnya karena sudah mau tutup, Kamis (16/4/2015).

Beberapa toko terlihat kosong ditinggalkan, padahal gerainya masih terbuka. Salah satunya adalah toko pakaian yang berada di lantai 2.

Toko pakaian perempuan dan anak-anak ini menggunakan maneken (boneka seluruh tubuh atau setengah badan) untuk memamerkan beberapa produk pakaian yang dijajakan. Namun, di satu sisi toko tersebut, ternyata ada sebuah maneken, yang dipakaikan sebuah rok, terjatuh.

Maneken itu jatuh tepat di tengah jalan, tempat orang berlalu lalang. Meski sudah sepi, toko pakaian itu sempat didatangi oleh seorang ibu.

"Ini orangnya mana ya, sudah tutup kali ya," kata ibu itu kepada pedagang yang ada di dekat toko pakaian tersebut. 

"Kurang tahu, Bu," jawab seorang pemuda singkat yang menjaga toko buku di sebelah toko pakaian.

Melihat hal tersebut, ibu itu kebingungan dan akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan toko tersebut.

Ibu yang berasal dari Bekasi itu mengaku menyempatkan diri berbelanja ke Blok G untuk membeli baju tidur anaknya yang masih berusia lima tahun.

"Tadi saya sudah beli kain, terus coba saja ke sini (Blok G), tetapi enggak ada orangnya jadi enggak jadi beli," kata ibu itu.

Toko pakaian yang tidak ada penjaganya itu dekat dengan tempat untuk naik ke eskalator. Adapun tiga eskalator yang disediakan di Blok G hanya satu yang berfungsi, sedangkan dua eskalator lainnya mati.

Eskalator yang berfungsi ini pun bergerak dengan sangat lamban, tidak seperti eskalator pada umumnya yang bergerak dengan kecepatan sedang.

Tiga eskalator di Blok G sempat difungsikan saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkunjung ke sana, Rabu (15/4/2015).

Salah seorang pedagang Blok G di lantai 2, Lili, mengungkapkan bahwa eskalator memang biasanya baru difungsikan ketika ada pejabat yang datang. 

"Kalau Pak Jokowi, Pak Ahok, sama pejabat datang doang baru dinyalain eskalatornya. Paling Sabtu-Minggu dinyalain eskalator, dan itu juga sebentar nyalanya," tutur Lili kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com