"Pada 17 April 2015 lalu, kita sudah trial operation. Launching-nya awal Juni, nunggu jadwal dari Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) karena beliau yang akan meresmikan," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) Joko Kundaryo, di Balai Kota, Senin (11/5/2015).
Menurut Joko, jumlah total pedagang yang akan berjualan di Lenggang Jakarta adalah 329 orang. Jumlah tersebut meliputi pedagang kuliner, aksesori, dan suvenir.
Joko mengatakan, khusus untuk para pedagang kuliner, telah diberikan pelatihan memasak sejak Januari 2015. Pelatihan tidak hanya berkisar pada teknik memasak, tetapi juga cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis, hingga cara berwirausaha.
"Saat ini, baru sekitar 40-an pedagang kuliner yang berjualan karena banyak dari mereka yang pulang kampung. Kita berikan batas waktu sampai 20 Mei untuk buka kios. Kalau tidak, kita anggap mereka mengundurkan diri," ujar dia.
Sesuai arahan dari Basuki, Joko mengatakan, transaksi pembayaran di Lenggang Jakarta akan sepenuhnya menggunakan sistem non-cash melalui kartu e-money. Ia menyatakan bahwa nantinya di semua kios pedagang di Lenggang Jakarta akan dilengkapi mesin electronic data capture (EDC).
"Masing-masing pedagang sudah punya mesin EDC di kasir. Nanti kartu e-money tinggal digesek," kata Joko.
Untuk jam operasional, Joko mengatakan, Lenggang Jakarta nantinya akan beroperasi dari pukul 06.00-23.00 pada hari biasa, dan 24 jam saat akhir pekan. Pada masa uji coba sendiri, Lenggang Jakarta buka dari pukul 10.00-18.00.
"Untuk akhir pekan, para pedagang minta bablas dari Sabtu pukul 6 sore sampai Minggu pagi. Karena pada Minggu pagi, di Monas, banyak yang lari pagi. Kita sepakat dengan mereka," kata Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.