Pernyataan itu disampaikan untuk menjawab hasil survei tatap muka yang dilakukan Litbang Kompas terhadap 600 responden yang tersebar di lima wilayah Jakarta. [Baca: 6 Bulan Ahok-Djarot Kurang Memuaskan, tetapi Warga Menaruh Harapan Besar]
Warga Ibu Kota menilai belum banyak perbaikan dilakukan selama enam bulan pertama kepemimpinan Basuki-Djarot, terutama dalam hal transportasi umum dan keamanan.
"Makanya saya bilang sisi transportasi umum pasti (warga) enggak puas. Kenapa? Karena kami kan gagal beli (bus), kalau saya ditanya, mau dimaki-maki orang Jakarta karena enggak ada bus atau beli bus lagi dari Tiongkok? Saya pilih dimaki orang, itu keputusannya," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (20/5/2015).
Ahok, sapaan Basuki mengaku senang karena pihak-pihak yang bersikeras membeli bus asal Tiongkok yang kualitasnya tidak baik sudah mendekam di balik jeruji.
Pihak yang dimaksud Basuki adalah mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono dan mantan pejabat Dishub lainnya.
Saat pengadaan bus transjakarta tahun 2013 lalu, dia menginginkan warga DKI difasilitasi bus berkualitas baik.
"Dulu saya ngotot, kenapa ada Daewoo, Hino, merek-merek bus yang sudah bagus kok enggak dimenangkan tender gitu lho? Tetapi malah kami selalu menangkan merek-merek yang enggak jelas. Ya sudah kejadian kan semua barang bisa terbakar. Nah saya kalau cuma mau cari popularitas ya bisa, saya beli saja bus Tiongkok," kata Basuki.
Namun, lanjut Basuki, ia lebih memilih untuk tidak terpilih di Pilkada 2017 daripada terpilih lagi menjadi Gubernur DKI dan memberi banyak bus berkualitas jelek kepada warga DKI.
Di sisi lain, Basuki memastikan Pemprov DKI akan kedatangan bus transjakarta bermerek Scania pada bulan Juni ini.
"Kalau ada Scania, Mercedes Benz, Hino atau Foton merek yang bagus dari China mau produksi bus, ya saya lebih baik menunggu mereka produksi bus. Walaupun dalam sebulan mereka mampunya produksi bus 20 unit 20 unit, enggak apa-apa, daripada beli barang enggak beres," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.