Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PRT yang Bawa Kabur Uang Rp 80 Juta Ternyata Pendatang

Kompas.com - 11/08/2015, 18:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hati-hati dalam menerima pembantu rumah tangga untuk bekerja di rumah. Kasus yang dialami Maulana Aziz (40) dan Lulu Istiana (31), warga RT 04 RW 15 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu bisa jadi pelajaran untuk lebih teliti menerima PRT.

Pasangan tersebut menjadi korban pencurian yang diduga dilakukan Manisah (44), PRT yang baru bekerja tiga hari di rumah.

Saat ditemui di kediamannya, Lulu bercerita, Manisah diterimanya bekerja di rumah atas rekomendasi dari salah satu tetangga depan rumah.

Lulu tak mengetahui ternyata Manisah juga orang yang baru dikenal oleh tetangganya itu.
Ia berpikir, Manisah adalah kenalan tetangganya. (Baca: PRT Diduga Bawa Kabur Uang Majikan Rp 80 Juta)

"Pas pembantu kabur, saya ngobrol sama Mama Adit, Mama Adit kenal Bu Manisah di mana, dia bilang kalau cerita sebenarnya Bu Manisah itu orang asing. Jadi datang ke sini (kompleks) itu juga ternyata nyari-nyari kerjaan di rumah-rumah," kata Lulu.

Rupanya, sampai ke rumah tetangganya, Manisah direkomendasikan untuk bekerja di rumah Lulu. Kebetulan, Ipah, salah satu PRT Lulu lainnya, yang kemudian mendengar informasi itu mengajak untuk bekerja di rumah majikannya.

"Saat lagi cerita (tetangga dan Manisah), Mbak Ipah (pembantu lain) juga lihat dan punya kesimpulan, 'Oh itu temannya Mama Adit'," ujar Lulu.

Sayangnya, Lulu mengaku baru mengetahui cerita bahwa Manisah adalah orang asing di kompleks tersebut. "Sayangnya, saat itu aku enggak nanya-nanya, Mama Adit juga enggak cerita awalnya orang asing itu. Apalagi saya kenal baik sama Mama Adit, saya pikir temannya pasti baik dong," ujar Lulu.

Belum lagi, dari identitas KTP yang dipegang korban, Manisah berasal dari Banjarmulya, Pemalang, yang dekat dengan kampung halaman korban di Tegal, Jawa Tengah.

Oleh karenanya, korban mau menerima Manisah bekerja di rumah. "Saya juga enggak pernah suuzan sama orang," ujar Lulu.

Namun, Manisah kemudian pergi tanpa jejak bersama uang Rp 80 juta yang hilang dari rumah korban. Kini, kasus itu diadukan ke Polsek Duren Sawit. Pihak kepolisian mengaku akan menindaklanjuti kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com