Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Ditertibkan, Warga Bidaracina Mengadu kepada DPRD DKI

Kompas.com - 08/09/2015, 13:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 10 orang warga Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, datang ke gedung DPRD DKI untuk mengadukan rencana penertiban tempat tinggal mereka oleh Pemerintah Provinsi DKI. Mereka bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan Komisi D dan Komisi A DPRD DKI.

Anggota tim advokasi warga Bidaracina, Astriyani, menjelaskan ada beberapa permasalahan dalam proses penertiban daerah tersebut. Salah satunya adalah persoalan lahan yang akan ditertibkan tidak sesuai dengan analisis dampak lingkungan hidup (amdal).

"Di amdal hanya satu RT (rukun tetangga) yang digusur, tapi panitia pengukuran tanah berulang kali maunya enam RT," ujar Astriyani di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (8/9/2015).

Astriyani juga mengeluh kepada anggota DPRD DKI mengenai proses persiapan penertiban yang dinilai tidak mendengarkan keinginan warga. Dia mengatakan ada sekitar 250 kepala keluarga yang rumahnya terancam dibongkar.

Pada Juli 2015 lalu, warga menerima pemberitahuan melalui surat perintah pengosongan dan pembongkaran. Dia pun menilai pemerintah terkesan enggan berdiskusi dengan warga.

"Di awal-awal agak intimidatif dan kami merasa dalan proses negosiasi, Pemprov semakin keras kepada kami," ujar Astriyani.

Astriyani juga mengadu mengenai pihak yang selama ini melaksanakan proses pembebasan lahan.

Berdasarkan peraturan, kata Astriyani, seharusnya Kementerian Pekerjaan Umum yang bertindak sebagai pelaksana pembebasan lahan. Sementara Pemerintah Provinsi DKI hanya mengawasi prosesnya saja.

"Tetapi dalam praktiknya, pengadaan tanah dilakukan oleh Pemprov. Apa alasan Pemprov ambil alih?" ujar Astriyani.

Sejumlah permukiman di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, akan ditertibkan terkait proyek sodetan Ciliwung-KBT yang akan melintasi wilayah tersebut. Namun, rencana tersebut masih terkendala persoalan status tanah dan ganti rugi yang diminta warga.

Kompas Video Mereka yang Akan Digusur di Bidaracina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com