Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhsan Modjo Merasa seperti Dianaktirikan pada Pilkada Tangsel

Kompas.com - 10/12/2015, 16:01 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Tim dari dua pasangan calon wali kota Tangerang Selatan, Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra dan Arsid-Elvier Ariadiannie, menyebutkan bahwa mereka didiskriminasi selama mengikuti Pilkada Tangerang Selatan oleh KPUD dan Panwaskada.

Hal itu dituturkan dalam pertemuan terbatas yang digelar kedua tim, Kamis (10/12/2015) siang.

"Hal yang kami gugat adalah proses selama tanggal 28 Agustus sampai pencoblosan kemarin. Terjadi pembiaran terhadap calon petahana tentang kegiatan mereka yang merugikan paslon lain. Saya tegaskan, tidak ada calon kelas satu kelas dua. Kami seakan dianaktirikan," kata Ikhsan di hadapan pewarta.

Menurut Ikhsan, ada tiga poin yang jadi keluhan dia dan tim Arsid-Elvier, termasuk pembiaran kegiatan pasangan calon petahana yang sudah disebutkan tadi. (Baca: Ikhsan dan Arsid Gelar Jumpa Pers Tanpa Ajak Airin)

Poin berikutnya adalah dugaan pelanggaran pilkada sebanyak 27 gugatan dari tim Ikhsan-Li Claudia yang, menurut mereka, tidak ditindaklanjuti Panwaskada dan pasangan calon selain petahana yang kegiatan kampanyenya dibatasi.

Sementara perwakilan Tim Pemenangan Arsid-Elvier, Ribka Tjiptaning, menyebut ada 1.820 surat suara yang sudah dicoblos sebelumnya di pasangan calon nomor urut tiga. Namun, temuan itu dia sebutkan sudah dihancurkan saat pembakaran surat suara bermasalah oleh KPUD dan Polres Tangerang Selatan, beberapa waktu yang lalu.

"Masa kertas suara sudah ditusuk nomor tiga, tahu-tahu dibakar sama KPUD dan Polres. Yang kayak gini-gini kan namanya sudah memihak," tutur Ribka. (Baca: Antara Kemenangan Petahana dan Golput...)

Sebelumnya, kubu Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie telah mendeklarasikan kemenangan mereka dalam perolehan suara sebesar 60,2 persen versi hitung cepat lembaga survei Charta Politika, kemarin. Sementara perolehan suara Arsid-Elvier hanya 30 persen dan Ikhsan-Li Claudia 9,8 persen.

Ketua KPUD Tangerang Selatan Muhamad Subhan menegaskan, hasil perhitungan suara real count diperkirakan rampung pada tanggal 18 Desember 2015. Selain hasil real count, KPUD tidak akan memberi komentar apa-apa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com