Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Ganja Kini sampai ke Apartemen

Kompas.com - 28/04/2016, 09:33 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran narkotika di dalam apartemen marak terjadi. 

Beberapa hari yang lalu, polisi menemukan ladang tanaman ganja di salah satu unit apartemen daerah Pluit, Jakarta Utara.

Berbeda pada umumnya, ladang ganja tersebut dikembangkan dengan metode penyemaian dalam ruangan.

(Baca: Polisi Pusing Saat Berada di Ruangan Tempat Ganja Ditanam di Apartemen)

Menurut pihak kepolisian, cara penanaman ganja tersebut adalah modus baru.

Sebab, penanam ganja tidak mengandalkan sinar matahari untuk menumbuhkembangkan tanaman tersebut.

DI (37), seorang desainer lulusan salah satu universitas di Singapura, mengandalkan pancaran sinar lampu ultraviolet untuk menumbuhkembangkan tanaman haram itu.

Pada awalnya DI menabur bibit ganja ke dalam wadah busa hingga beberapa pekan untuk menunggu berkecambah.

Setelah itu, ia memindahkannya ke pot kecil. Beberapa bulan kemudian, tanaman dipindahkan ke pot besar guna menunggu hasil panen. Proses penanaman biji sampai panen memakan waktu selama 7 bulan.

"Ini modus baru. Metode penyemaian didalam ruangan, yang mana sumber penerangannya dilakukan menggunakan lampu ultraviolet," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Rudy Heriyanto di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).

DI mengaku mendapatkan bibit ganja itu dari rekannya SN, warga Aceh, yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Meskipun bibit tersebut dipasok dari Aceh, menurut polisi, ganja yang ditanam DI merupakan jenis ganja asal Vietnam.

(Baca: Tanaman Ganja yang Ditanam di Apartemen Berasal dari Vietnam)

Polisi menilai, ganja yang ditanam DI sangat berbeda dengan ganja asal Aceh. Ganja tersebut, kata polisi, tidak dipanen daunnya, tetapi bunganya.

"Ini jenis ganja dari Vietnam, bukan dari Aceh. Kalau ganja Aceh daunnya yang digunakan, kalau ini bunganya yang akan dipanen," ucap Rudy.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com