Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Warga Diberi Rp 3 Juta Saat Lurah Undang Sosialisasi Penataan Luar Batang

Kompas.com - 28/04/2016, 16:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Masjid Luar Batang Mansur Amin menceritakan kejanggalan yang ia dan warga Luar Batang alami, sebelum ada wacana permukiman Luar Batang akan ditertibkan. Kejanggalan itu terjadi pada tanggal 13, 14, dan 22 Maret 2016, saat pengurus RW dan RT setempat di Luar Batang diundang oleh Lurah Penjaringan Suranta.

Undangan tersebut dalam rangka sosialisasi rencana penataan kawasan Luar Batang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Pas undangan itu, ganti-gantian, satu hari di RW 01, terus besoknya di RW 02, baru RW 03. Habis rapat, ketua RT dikasih Rp 2 juta, ketua RW dikasih Rp 3 juta. Katanya buat uang trasport sama sembako. Di situ kita curiga," kata Mansur kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2016).

Menurut Mansur, biasanya ketika diundang oleh kelurahan seperti yang dilakukan kemarin, memang ada sejumlah uang yang diberikan kepada pengurus warga, namun nominalnya tidak sebesar itu.

Biasanya, yang pengurus warga terima adalah sekitar Rp 30.000 yang dihitung sebagai uang transport. Baru pertama kali saat itu mereka menerima uang sebanyak itu. (Baca: Menteri Ferry Pastikan Luar Batang merupakan Lahan Negara)

Masih di tengah kebingungan, tidak lama setelah undangan sosialisasi penataan kawasan Luar Batang, muncul wacana untuk menggusur permukiman Luar Batang. Hal itulah yang membuat warga resah dan menolak program apapun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk permukiman Luar Batang.

Belum ada pertemuan lagi antara warga dengan pihak Kelurahan Penjaringan setelah itu. Hal yang justru mencuat ke permukaan adalah komentar-komentar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menegaskan tetap menggusur warga di permukiman Luar Batang.

Hingga warga akhirnya menerima tawaran Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum mereka untuk memperjuangkan tempat yang mereka tinggali itu. (Baca: Yusril Pertanyakan Pernyataan Kepala BPN soal Status Luar Batang Tanah Negara)

Kompas.com telah menghubungi Suranta untuk mengkonfirmasi pernyataan Mansur, namun belum direspons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com