Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei: Mayoritas Warga Jakarta Tak Terpengaruh Isu SARA

Kompas.com - 11/05/2016, 09:19 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan isu-isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) masih membumbui Pilkada DKI Jakarta pada 2017. Meme berisi isu SARA turut meramaikan media sosial. Kebanyakan isu-isu tersebut digunakan untuk menyerang Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun, sebuah survei dari IndoStrategi menyatakan, mayoritas warga DKI Jakarta tidak terpengaruh oleh isu SARA yang digulirkan.

"Sebanyak kira-kira 29 persen responden yakin bahwa masyarakat DKI Jakarta bisa terbelah oleh isu-isu SARA, sedangkan yang menentang keyakinan ini sebanyak 59 persen," ujar Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo, Selasa (10/5/2016).

Survei yang diadakan pada 1-12 April lalu itu melibatkan 1.200 responden dari lima kota madya dan satu kabupaten di DKI. Dari total responden itu, 91 persen di antaranya beragama Islam.

Dalam survei tersebut, 63,2 persen responden menyatakan setuju jika gubernur DKI dipimpin oleh seorang Muslim. Namun, saat disuguhkan nama-nama kandidat bakal calon gubernur, mayoritas responden tetap memilih Ahok yang bukan Muslim.

Andar membaca hasil tersebut sebagai situasi bahwa pandangan masyarakat Islam Jakarta yang masih normatif tidak memengaruhi preferensi politik mereka. Hasil survei bahkan menunjukkan nilai signifikansi korelasi keduanya kurang dari 0,05 persen.

Warga Jakarta, kata Andar, lebih melihat program-program dan track record apa yang dimiliki para kandidat. Mereka tidak terlalu memedulikan latar belakang agama calon pemimpin mereka.

"Yang dibutuhkan adalah bagaimana pemimpin itu melakukan pelayanan publik. Itu bukan normatif lagi, tapi praktik. Meskipun alam bawah sadar warga normatif, tapi dalam politik itu mereka praktik," tuturnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, pendiri Public Virtue Institute atau Change.org, Usman Hamid, memprediksi kandidat yang hanya menggunakan isu SARA untuk menyerang lawan tanpa mengedepankan program akan kalah pada Pilkada 2017.

"Saya prediksi tidak akan efektif (kampanye menggunakan isu SARA). Justru mereka yang menggunakan isu SARA akan menerima kekalahan telak pada Pilkada 2017. Itu didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya," ujar Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com