JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalani puasa di bulan Ramadhan ini terasa berbeda bagi sejumlah eks warga Pasar Ikan yang kini mendiami Rusun Rawa Bebek, di Cakung, Jakarta Timur. Kesulitan ekonomi setelah pindah ke rusun memaksa warga berhemat, sehingga menjalani puasa dengan hidangan apa adanya.
Berbelanja kebutuhan pokok sekarang lebih mahal, mesti merogoh kocek lebih dalam. Padahal, sebagian ada yang kehilangan pekerjaan setelah direlokasi.
Bambang (61) warga eks Pasar Ikan yang kini menempati blok A1 Rusun Rawa Bebek mengatakan, kini ia menjalani puasa dengan menu alakadarnya.
"Dulu makan ada pakai ikan, sayur. Saya di sana ikan enggak pakai beli, kalau mau kan tinggal ambil. Tapi sekarang makan paling tempe," kata Bambang di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2016) sore.
Sejak dipindah ke rusun, Bambang lebih banyak istirahat bekerja. Sebelum ada penertiban, ia berdagang ikan di tempat pelelangan ikan, Muara Angke, di Penjaringan, Jakarta Utara.
"Sekarang anak yang kerja aja. Saya cuma minta sedikit untuk makan (dari anak)," ujar Bambang.
Bambang pasrah, suasana berpuasa kali ini berubah dibanding sebelumnya. "Kalau menjalani ya kayak begini. Kalau dipikirin nanti sakit. Untuk beli makanan karena lapangan kerja jauh, jadi lebih ngirit," ujar Bambang.
Tak hanya Bambang, Holidah (51) eks warga Pasar Ikan di rusun tersebut juga mengalami hal yang sama. Untuk hari-hari saja Holidah mengaku lebih banyak memasak mie dan telur.
"Dulu biasa ikan sayur, sekarang paling masak indomie sama telur," ujar Holidah.
Kedua warga itu mengatakan, untuk berbelanja ke pasar di Ujung Menteng mesti keluar uang Rp 10.000 untuk naik ojek. Jalan kaki pun memakan waktu kurang lebih setengah jam. Sementara dulu di Pasar Ikan, kalau tak mengambil hasil laut, berbelanja di pasar cukup ongkos Rp 3.000 naik angkot.
"Malas ke pasarnya naik ojek Rp 10.000. Kalau jalan kaki saya enggak kuat. Jalan kaki setengah jam ada. Kalau dulu murah, dekat, kadang ikan tinggal ngambil aja," ujar Holidah.
Beli ikan di Pasar Ujung Menteng pun mahal. Tidak bisa satuan, mesti per kilogram. Minimal mesti punya uang Rp 15.000 untuk berbelanja ikan. Sedangkan di Pasar Ikan dulu, Rp 10.000 sudah bisa dapat ikan apa saja. (Baca: Eks Warga Pasar Ikan Berencana Jualan Takjil Selama Ramadhan di Rusun Rawa Bebek )
Operasi Pasar yang digelar pemerintah, kata Bambang, cukup bermanfaat. Pemerintah memang sempat menggelar operasi pasar selama dua hari di rusun tersebut. Harga daging sapi yang di pasaran Rp 100.000 dijual di rusun Rp 85.000. Harga gula juga miring, bisa selisih Rp 3.000-4.000.
Menurut Bambang, operasi semacam itu cukup membantu eks warga Pasar Ikan. Warga berharap, pemerintah tetap mengadakan operasi semacam itu.
"Harapannya yang jelas minta dipikirkan dari pemerintah kalau bisa bantuan dari pemerintah, gulirkan di sini. Bantuan sembako juga jangan hanya di Pasar Ikan. Kan ada katanya di sana, tapi malah di sana bukan susah yang nerima," ujar Bambang. (Baca: Belum Ada Masjid, Warga Rusun Rawa Bebek Akan Tarawih di Aula)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.