Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi yang Dihadirkan Pihak Jessica Sempat Mengira Mirna Terkena Stroke

Kompas.com - 07/09/2016, 13:07 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Saksi kedua yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Saeful Hayat, sempat menyangka Wayan Mirna Salihin terkena stroke pada 6 Januari 2016 lalu. Saat itu, Saeful berada di Kafe Olivier bersama Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia Hartanto Sukmono.

Mulanya, Saeful tidak memperhatikan meja 54 yang diduduki Jessica, Mirna, dan Hanie Boon Juwita. Namun, saat melihat Mirna terkulai, Saeful langsung memperhatikan meja tersebut.

"Pas kejadian saya jadi enggak fokus sama meeting karena lihat ke meja itu," ujar Saeful dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).

Saeful mengaku tidak melihat Mirna kejang-kejang. Dia hanya melihat kepala Mirna bersandar di kursi.

"Enggak kejang-kejang. Dia nyender kayak mau pingsan," kata Saeful.

Saat melihat Mirna, Saeful tidak menghampiri meja 54 karena sudah banyak orang yang berkerumun di sana. Namun, Saeful masih memperhatikan saat Mirna didorong menggunakan kursi roda. Dia melihat mulut Mirna terbuka dan mengeluarkan busa.

"Ada buih, cuma sedikit. Karena waktu didorong juga lewat meja saya. Mulutnya kebuka, jadi normal keluar air liur. Yang lainnya ngelap (buih dan air liur Mirna)," ucap Saeful.

Melihat kondisi kepala Mirna yang menyandar ke kursi, Saeful menyangka Mirna terkena penyakit stroke.

"Saya berpikirnya karena stroke. Saya melihat ke meja itu saat dia melihat kepalanya bersandar. Saya bilang, 'wah itu stroke tuh'," tuturnya.

Namun, keesokan harinya, Saeful membaca berita di media massa dan mengetahui Mirna diduga keracunan.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa dalam kasus tersebut. Jaksa penuntut umum memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kompas TV Soal Sianida, Saksi Ahli Jessica Punya Keterangan Berbeda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com