Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 15,2 Pemilih Belum Tentukan Pilihan pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 06/10/2016, 16:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Populi (Public Opinion and Policy Research) Center mendapati bahwa masih banyak responden yang menyatakan belum punya pilihan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan mereka pilih pada Pilkada DKI 2017.

Populi Center membeberkan hasil surveinya itu pada Kamis (6/10/2016) siang.

"Tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta berkesempatan merebut hati para undecided voters ini. Para pemilih nanti akan mulai menentukan siapa pilihannya ketika sudah masuk masa kampanye dan rangkaian tahapan lainnya," kata peneliti Populi Center, Nona Evita, kepada Kompas.com.

Survei dilaksanakan pada 25 September sampai 1 Oktober 2016 dengan mengikutsertakan 600 responden yang tersebar di enam wilayah DKI Jakarta. Metode survei menggunakan wawancara tatap muka, dengan pemilihan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).

Survei itu memiliki margin of error kurang lebih empat persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan proporsi gender yang seimbang. Pendanaan survei bersumber dari kas internal Yayasan Populi Indonesia.

Nona menjelaskan, 25,5 persen responden menyatakan belum memutuskan dan memilih untuk tidak menjawab ketika diberi pertanyaan terbuka siapa tokoh yang layak memimpin DKI Jakarta.

Selebihnya, ada yang memilih Basuki Tjahaja Purnama (40,8 persen), Anies Baswedan (17,3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (12,5 persen), Sandiaga Uno (1,5 persen), dan Tri Rismaharini (0,8 persen).

Ketika pertanyaan dikerucutkan kepada tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang ada saat ini, 15,2 persen responden belum memutuskan dan tidak menjawab. Sedangkan 45,5 persen responden memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, 23,5 persen memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan 15,8 persen memilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Dari hasil ini, bisa disebutkan bahwa undecided voters mulai menurun saat sudah diberikan pilihan nama dan suara pemilih yang ada di kategori undecided voters masih bisa digunakan untuk mendongkrak elektabilitas dari setiap pasangan calon," tutur Nona.

Pertanyaan lain dalam hasil survei itu memperlihatkan elektabilitas bila pasangan bakal calon dihadapkan pada simulasi kondisi head to head.

Sebanyak 48,5 persen responden mendukung Basuki-Djarot ketika dihadapkan pada Agus-Sylviana yang dipilih 31,8 persen responden. Kemudian, 46,8 persen responden mendukung Basuki-Djarot saat mereka berhadapan dengan Anies-Sandi yang didukung 36,2 persen responden.

Simulasi terakhir, 42,3 persen responden mendukung Anies-Sandi ketika head to head dengan Agus- Sylviana yang dipilih 24,5 persen responden.

Para undecided voters didapati paling banyak dalam simulasi head to head Anies-Sandi dan Agus-Sylviana, yakni 28,3 persen responden.

"Ini artinya, sekitar 14,75 undecided voters beririsan dengan pasangan bakal calon Basuki-Djarot," kata Nona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com