Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Kampanye Ahok-Djarot Jadi Temuan Bawaslu

Kompas.com - 09/11/2016, 20:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta selalu mengawasi setiap aktivitas kampanye yang dilakukan pasangan calon gubernur, calon wakil gubernur, maupun tim kampanye dan relawan mereka.

Sejak masa kampanye dimulai pada 28 Oktober 2016, Bawaslu DKI menemukan sejumlah temuan hasil pengawasan di lapangan. Hasil pengawasan tersebut harus ditelusuri sebelum pengawas pemilu menentukan apakah hal itu termasuk dalam dugaan pelanggaran.

Salah satu temuan Bawaslu yakni terkait penolakan terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, yang akan berkampanye.

"Gangguan saat pelaksanaan kampanye, kita sudah ketahui bersama ada tiga titik di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, ada salah satu pasangan calon yang merasa diganggu proses pelaksanaannya kampanyenya," ujar Mimah di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/11/2016).

Mimah menuturkan, Bawalu DKI sudah memanggil beberapa pihak terkait penolakan tersebut untuk menelusuri potensi dugaan pelanggaran pada pilkada. Dia menyebut, kampanye Ahok-Djarot seharusnya tidak dihalangi karena merupakan hak keduanya dan mereka sudah memiliki izin pelaksanaan.

"Semua itu ada izin kampanyenya," kata dia.

Selain itu, dalam periode pengawasan kampanye pada 28 Oktober - 7 November 2016, Bawaslu DKI juga menemukan ada relawan yang tidak didaftarkan ke KPU DKI, namun melakukan kampanye.

"Kemudian masih ada dugaan politik uang. Ini dalam proses penanganan pembuktian," ucap Mimah. (Baca: Bawaslu DKI Minta Cagub-Cawagub DKI Tak Dihalangi Saat Kampanye)

Selanjutnya, Bawaslu DKI juga menemukan dugaan penggunaan fasilitas negara dalam kampanye, adanya keterlibatan anak-anak dalam pelaksanaan kampanye, penggunaan tempat ibadah, pemasangan alat peraga kampanye yang tidak sesuai ketentuan.

"Lalu tidak ada izin kampanye, tadi berkaitan dengan relawan yang tidak terdaftar, tiba-tiba melakukan kegiatan. Ini kita sudah langsung minta kegiatannya dibubarkan," tuturnya.

Bawaslu DKI, kata Mimah, mendapatkan banyak informasi terkait dugaan pelanggaran kampanye. Pihaknya harus mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut kepada pihak-pihak yang berwenang sebelum akhirnya dinyatakan sebagai pelanggaran.

Kompas TV Ini Ruang Perang Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com