JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya enam penghuni yang disekap di kamar mandi sebuah rumah mewah di nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Prabowo menyebut hasil otopsi-lah yang akan mengungkap penyebab kematian korban.
"Kami ingin ketahui meninggalnya kenapa. Jadi meninggalnya (diketahui), dari hasil otopsi, dari dokter. Maka kami bawa enam jenazah tersebut ke RS Polri Kramatjati," kata Kombes Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/12/2016).
Enam jenazah yang dibungkus dengan kantong mayat berwarna oranye tersebut dibawa keluar dari rumah nomor 7A, Pulomas, Jakarta Timur, sekitar pukul 16.00 WIB. Argo yang sempat melihat kondisi keenam jenazah itu menyebut, keenamnya terbujur kaku saat ditemukan.
Ada darah di dalam kamar mandi dan pakaian yang dikenakan para korban. Argo tak bisa memastikan adanya luka tusuk di tubuh para korban.
"Ada luka sayatan (di tubuh Dodi)," kata Argo. (Baca: Pengakuan Warga yang Dobrak Kamar Mandi Korban Pembunuhan di Pulomas)
Argo menjelaskan, selama disekap di kamar mandi berukuran kira-kira 1,5 x 1,5 meter, 11 orang yang ada di dalamnya mencoba bertahan hidup. Ketika didobrak pagi ini, kesebelasnya saling menumpuk di dalam sana. Argo belum mengetahui kapan hasil otopsi akan selesai.
"Nanti kita tunggu saja. Kan enam mayat, jadi pelan-pelan proses otopsinya" ujarnya.