Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Ahok di Pasar Benhil Belum Bisa Dilaksanakan

Kompas.com - 16/10/2014, 17:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PD Pasar Jaya belum bisa menjalankan instruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengenai pengambilalihan Pasar Bendungan Hilir dari pengelolaan PT Kurnia Jaya Reality.

Sebab, PT Kurnia masih memiliki kontrak terkait dengan rencana renovasi pasar. "Memang ada instruksi dari Pak Ahok untuk diputus kontraknya. Tetapi kan ada mekanismenya. Kami tidak bisa langsung memutuskan begitu saja. Lihat dulu seperti apa kontraknya," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis saat dihubungi, Kamis (16/10/2014).

Menurut Djangga, kontrak renovasi dengan PT Kurnia tidak bisa langsung diputus sebab ada mekanisme yang harus dilalui. Karena itu, kata dia, sebelum memutus kontrak, PD Pasar Jaya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu dengan PT Kurnia.

"Kalau bisa lanjut, ya dilanjutkan. Kalau tidak bisa, ya diputus. Kami akan evaluasi apakah mereka masih berminat untuk meneruskan proyek ini. Keputusan harus diambil dengan segera supaya peremajaan Pasar Benhil dapat diteruskan," ucap dia.

Djangga mengakui, masalah yang terjadi saat ini tidak menghambat renovasi pasar yang sudah berdiri sejak 1974 itu, tetapi juga berdampak pada pembangunan lima pasar rakyat. Karena, pembangunan lima pasar rakyat sebagai kompensasi harus dipenuhi pengembang, dalam hal ini PT Kurnia.

"Lima pasar rakyat itu kompensasi dari pengembang. Jadi pembangunan pasar Benhil telat, ke sininya (pembangunan lima pasar rakyat) juga telat ," ujar dia.

Sebelumnya, Ahok menyatakan kegeraman kepada PT Kurnia yanf dinilainya tak becus dalam mengerjakan renovasi Pasar Benhil. Ahok menilai PT Kurnia tidak becus menyelesaikan masalah pembangunan pasar seluas 1,8 hektare itu. Karena itu, Ahok berencana membatalkan perjanjian kontrak antara Pemerintah Provinsi DKI dengan PT Kurnia.

Adapunn pembangunannya akan dialihkan ke PD Pasar Jaya. "Kami mau ambil alih. Bangun sendiri. Kami batalin saja kontraknya. Kami balikin duitnya," ujar dia, Rabu (15/10/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com