Ranking terbaik didapati oleh Kelurahan Pasar Baru dengan jumlah 293 poin, disusul dengan Kelurahan Semper Barat dengan 285 poin, dan Kelurahan Gondangdia dengan 171 poin. Masing-masing kelurahan terbaik ini mendapatkan ikon piala di sebelah kiri.
Kemudian, untuk tiga kelurahan dengan ranking terendah ditempati oleh Kelurahan Roa Malaka di posisi pertama, disusul dengan Kelurahan Kebon Kelapa, kemudian Kelurahan Pinangsia. Ketiga kelurahan tersebut tidak memiliki poin sama sekali alias nol.
CEO Qlue Rama Raditya menuturkan, berdasarkan sistem di Qlue, kelurahan terbaik adalah kelurahan yang setiap pengaduan warganya diselesaikan dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya. Berbanding terbalik dengan kelurahan terburuk, semakin buruk kelurahan ditandai dengan banyaknya pengaduan warga tetapi sedikit sekali yang direspons.
"Rata-rata kelurahan terbaik itu, dua sampai tiga jam sejak ada aduan langsung ditindak. Ranking ini juga jadi indikator Pak Gubernur untuk menilai lurahnya," kata Rama, Selasa (14/4/2015).
Rama menambahkan, selain melihat ranking di aplikasi Qlue, timnya juga turut melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Dengan demikian, hal yang terlihat di aplikasi Qlue bisa dicocokkan dengan kondisi nyata di lapangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan program Smart City pada Desember 2014 lalu. Program tersebut akan mempermudah kinerja aparat Pemprov DKI agar cepat merespons keluhan dari warga. Adapun program Jakarta Smart City bertumpu pada dua aplikasi, yakni Qlue dan Cepat Respons Opini Publik (CROP).
Qlue adalah aplikasi yang diperuntukkan bagi warga. Cara kerjanya mirip dengan media sosial. Sementara CROP merupakan aplikasi yang hanya bisa diunduh oleh aparat Pemprov DKI dan kepolisian.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sendiri sempat menyoroti kinerja Lurah Roa Malaka Maiyanti Aziz melalui ranking di aplikasi Qlue. Menurut Basuki, Lurah Roa Malaka adalah seorang ibu yang rajin turun ke lapangan sehingga Basuki bingung kenapa Roa Malaka jadi yang terburuk dalam pengaduan di Qlue.
Ketika dikonfirmasi, Maiyanti mengaku ada seorang ketua RT yang mengerjai dia di RW 02 dengan sering mengunggah aduan-aduan yang tidak terlalu penting sehingga aduan di Qlue untuk Roa Malaka menumpuk. Tetapi, berbeda dengan keterangan dari Qlue, menurut Rama, Maiyanti baru bergabung beberapa saat setelah ditegur oleh Basuki terkait kinerjanya yang terlihat di Qlue.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.