Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelurahan Terbaik dan Terburuk Versi Aplikasi Pengaduan Warga Qlue

Kompas.com - 14/04/2015, 10:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aplikasi pengaduan warga DKI Jakarta, Qlue, mencatat ada tiga kelurahan yang dinilai terbaik dalam merespons keluhan dan aduan warga serta tiga kelurahan yang terburuk. Ranking ini didasarkan atas tindak lanjut yang dilakukan oleh tiap-tiap pejabat DKI di kelurahan yang bersangkutan.

Ranking terbaik didapati oleh Kelurahan Pasar Baru dengan jumlah 293 poin, disusul dengan Kelurahan Semper Barat dengan 285 poin, dan Kelurahan Gondangdia dengan 171 poin. Masing-masing kelurahan terbaik ini mendapatkan ikon piala di sebelah kiri.

Kemudian, untuk tiga kelurahan dengan ranking terendah ditempati oleh Kelurahan Roa Malaka di posisi pertama, disusul dengan Kelurahan Kebon Kelapa, kemudian Kelurahan Pinangsia. Ketiga kelurahan tersebut tidak memiliki poin sama sekali alias nol.

CEO Qlue Rama Raditya menuturkan, berdasarkan sistem di Qlue, kelurahan terbaik adalah kelurahan yang setiap pengaduan warganya diselesaikan dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya. Berbanding terbalik dengan kelurahan terburuk, semakin buruk kelurahan ditandai dengan banyaknya pengaduan warga tetapi sedikit sekali yang direspons.

"Rata-rata kelurahan terbaik itu, dua sampai tiga jam sejak ada aduan langsung ditindak. Ranking ini juga jadi indikator Pak Gubernur untuk menilai lurahnya," kata Rama, Selasa (14/4/2015).

Rama menambahkan, selain melihat ranking di aplikasi Qlue, timnya juga turut melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Dengan demikian, hal yang terlihat di aplikasi Qlue bisa dicocokkan dengan kondisi nyata di lapangan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan program Smart City pada Desember 2014 lalu. Program tersebut akan mempermudah kinerja aparat Pemprov DKI agar cepat merespons keluhan dari warga. Adapun program Jakarta Smart City bertumpu pada dua aplikasi, yakni Qlue dan Cepat Respons Opini Publik (CROP).

Qlue adalah aplikasi yang diperuntukkan bagi warga. Cara kerjanya mirip dengan media sosial. Sementara CROP merupakan aplikasi yang hanya bisa diunduh oleh aparat Pemprov DKI dan kepolisian.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sendiri sempat menyoroti kinerja Lurah Roa Malaka Maiyanti Aziz melalui ranking di aplikasi Qlue. Menurut Basuki, Lurah Roa Malaka adalah seorang ibu yang rajin turun ke lapangan sehingga Basuki bingung kenapa Roa Malaka jadi yang terburuk dalam pengaduan di Qlue.

Ketika dikonfirmasi, Maiyanti mengaku ada seorang ketua RT yang mengerjai dia di RW 02 dengan sering mengunggah aduan-aduan yang tidak terlalu penting sehingga aduan di Qlue untuk Roa Malaka menumpuk. Tetapi, berbeda dengan keterangan dari Qlue, menurut Rama, Maiyanti baru bergabung beberapa saat setelah ditegur oleh Basuki terkait kinerjanya yang terlihat di Qlue.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com