Retno mengaku bahwa dia belum tahu agenda pemanggilan ini. Namun, dia memastikan bahwa hal tersebut terkait kasus dirinya meninggalkan sekolah pada saat UN berlangsung beberapa waktu lalu.
Retno mengaku bersyukur dipanggil oleh Dinas Pendidikan DKI terkait masalah itu. "Bagus. Bahwa saya dipanggil, (berarti) ada ruang bagi saya untuk dimintai keterangan dan bicara," ujar Retno.
Retno berharap, kalaupun dia dianggap bersalah, ia meminta diberikan sanksi yang adil sesuai dengan aturan yang berlaku. "Prinsipnya, saya bersedia diberi sanksi apa pun dengan catatan pakai aturan. Jangan perasaan. Kedua, saya dimintai dulu keterangan, baru disimpulkan bahwa saya bersalah. Saya diberi ruang dulu membela diri, setelah itu disimpulkan saya bersalah atau tidak," ujar Retno.
"Kalau saya bersalah, saya dengan ikhlas saya terima. Saya terima kalau diberhentikan jadi kepala sekolah," tutupnya.