"Ibu di lantai berapa?" kata Nandang ke Martini yang tengah duduk bersama empat ibu-ibu lainnya di pelataran rusun.
"Lantai 12, pak. Pak, saya mau dagang," balas Martini sambil meminta.
Martini yang tinggal di RT 13, RW 16 di Kampung Pulo terbiasa berdagang di tempat tersebut. Namun kali ini ia tak bisa lagi berdagang karena tak punya ruang. "Ibu mau dagang apa?" tanya Nandang.
"Jual lauk pauk. Laukan mateng," jawab Martini singkat.
Nandang yang mendengar keluh Martini pun langsung mengarahkan Martini ke Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Ika Lestari Aji.
Saat itu, Ika tengah mendampingi Nandang ke Rusnawa Jatinegara Barat. "Iya siap bu. Nanti di lantai dua ya disediakan," kata Ika sambil menyunggingkan senyumnya.
Martini yang mendengar jawaban tersebut seakan tak puas. Ia pun bercerita bahwa ia tak lagi berdagang selama satu minggu belakangan. "Enggak ada uangnya. Jadi gak masak," kata Martini.
Mendengar keluhan Martini kepada Ika, Nandang mencoba menengahi. Ia meminta Martini untuk bersabar. "Nanti sabar ya. Didata dulu. Nanti disediakan tempatnya. Tapi jangan menguasai ya," kata Nandang.
Kunjungan Nandang ke Rusunawa Jatinegara Barat bersama pejabat Polda Metro lainnya hendak meninjau lokasi tempat tinggal warga Kampung Pulo saat ini. Selain itu, ia juga hendak meninjau pasukan yang mengamankan penertiban pemukiman di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo.
Penertiban pemukiman di Kampung Pulo ini untuk membuat sodetan dari Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur. Pembuatan sodetan ini untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.