Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Kemampuan Pemprov DKI Raih Pendapatan Maksimal di Tahun 2016

Kompas.com - 31/08/2015, 16:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Pemerintah Provinsi DKI telah menurunkan target pendapatan mereka pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2016.

Awalnya, TAPD memasang target sebesar Rp 37 triliun yang berasal dari 13 komponen pajak. Akan tetapi, karena takut tidak tercapai, TAPD menurunkan targetnya menjadi Rp 34 triliun.

Rancangan tersebut sedang dibahas melalui rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Hari ini akan ditentukan apakah target yang dipasang Pemprov DKI adalah Rp 37 triliun atau Rp 34 triliun.

Anggota Banggar DPRD, Syahrial, meminta target pendapatan juga memperhatikan dinamika nilai rupiah.

"Pendapatan Rp 37 triliun direvisi Rp 34 triliun. Itu kan sebelum disesuaikan asumsinya. Kalau sudah disesuaikan, otomatis semua berubah. Target-target akan berubah. Apalagi 2015 akhir sudah berlaku perdagangan kerja bebas. Artinya persaingan kita sangat sulit sekali. Jakarta pun akan sulit. Jadi tolong dikaji. Saya tidak pesimistis tetapi jangan over optimistis," ujar Syahrial di gedung DPRD DKI, Senin (31/8/2015).

Begitu pula dengan anggota Banggar lain, Prabowo Soenirman. Dia meminta TAPD memasang target yang memang sesuai dengan kemampuannya.

"Saya lihat ini terlalu optimistis ya. Kita coba kaji kembali kemampuan yang benar," ujar dia. Akan tetapi, kata Prabowo, jika TAPD yakin target Rp 34 triliun yang dipasang bisa tercapai, maka anggota Banggar tetap mendukung.

DKI Optimistis

Sementara itu, Kepala Dinas Pajak DKI Agus Bambang mengatakan ingin optimistis terhadap target yang telah ditetapkan saat ini.

Agus mengacu kepada data yang dimiliki Dinas Pajak. Sebagai contoh, adalah pembayaran PBB yang merupakan salah satu komponen pajak sumber pendapatan.

"Jika kembali ke 2013, itu realisasinya sekitar Rp 3,3 triliun dari sana. Perlu diketahui PBB kita per 31 Agustus 2015 sudah Rp 5,387 triliun. Sekarang jumlah WP yang bayar sudah jauh lebih banyak," ujar Agus.

Agus berkesimpulan bahwa saat ini partisipasi masyarakat untuk membayar PBB sudah tinggi. Dia mengaku tidak ingin mengenyampingkan hal itu. Dia tidak ingin potensi pendpatan ini diturunkan begitu saja seperti target di 2013.

"Pertanyaannya apa potensi ini harus kita luluh lantahkan seperti 2013? Jadi saya sangat optimis. Jadi evaluasi PBB ke 2013, saran saya tidak usah dilakukan. Sekarang saja sudah lebih tinggi dari 2014," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com