JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) memandang, belum ada penindakan serius atas segala bentuk perusakan atau vandalisme terhadap segala hal yang berhubungan dengan kelancaran operasionalisasi kereta.
Hal itu dapat dilihat dari peristiwa yang baru saja terjadi, yaitu tawuran warga di antara Stasiun Cipinang dan Stasiun Klender, Senin (25/4/2016) petang. Tawuran warga kemarin sampai menutup rel kereta lintas Manggarai-Bekasi.
Akibatnya, penumpang kereta terpaksa menunggu di dalam kereta yang berhenti selama satu jam lebih. Kondisi di dalam kereta sangat padat dan penuh sesak, mengingat banyak yang baru pulang kerja.
Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, peristiwa tersebut bukanlah hal baru yang pernah dialami oleh mereka dan penumpang kereta.
Sudah sering terjadi, tawuran di pelintasan kereta ataupun tempat lain yang akhirnya mengganggu jalannya kereta.
"Tawuran begini kan berulang terjadinya. Memang perlu ada penindakan yang serius supaya ada efek jeranya. Selama ini, (penindakan vandalisme) belum maksimal, makanya ada lagi-ada lagi," kata Eva saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/4/2016).
Menurut Eva, lokasi tawuran warga rata-rata sudah dipetakan oleh pihaknya. Jika sekali waktu terjadi tawuran di suatu tempat yang bersinggungan dengan fasilitas PT KCJ, maka kemungkinan akan ada tawuran lagi di sana. (Baca: Tawuran di Rel Kereta Cipinang, Jalur KRL Manggarai-Bekasi Sempat Lumpuh)
Di sisi lain, Eva memahami bahwa pihaknya tidak bisa serta-merta menindak pelaku vandalisme. Penindakan pelaku vandalisme dianggap sepenuhnya sebagai wewenang kepolisian.
Eva mengaku tidak tahu persis bagaimana mekanisme pihak kepolisian untuk mencegah ataupun menangani tawuran. Namun, dia menilai, jika tawuran serupa terus terjadi, berarti sanksi yang diberikan masih kurang dan tidak memberikan efek jera.
Dia berharap, pihak kepolisian bisa lebih mengefektifkan perannya di tengah-tengah masyarakat. Jika potensi tawuran warga dapat diredam, maka satu dari sekian masalah yang ada pada operasionalisasi kereta bisa diatasi. (Baca: Cerita Penumpang KRL yang Perjalanannya Terganggu karena Tawuran)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.