Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Blok G Pasar Tanah Abang, Pengunjung Disarankan Tidak ke Lantai 3

Kompas.com - 12/05/2016, 15:54 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gedung Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tampak sepi, Kamis (12/5/2016). Tidak semua kios di Blok G buka.

Di lantai 1 pasar, beberapa pedagang yang berjualan tampak berpencar. Ada yang berjualan pakaian, sepatu, makanan, dan kelontongan.

Di lantai 2 pasar, hanya para pedagang di bagian depan pasar yang membuka kiosnya. Sementara di bagian belakang, hanya ada satu kios yang buka, yakni tukang jahit.

Pedagang jahit tersebut, Raza (77), menyebut kondisi pasar di Blok G memang selalu sepi. Wajar saja tidak ada pedagang lain yang berjualan di bagian belakang lantai 2 pasar selain dirinya.

"Sepi soalnya. Ini belum pernah ramai ini pasar," kata Raza kepada Kompas.com, Kamis.

Sebenarnya, Raza berniat berjualan pakaian di Blok G. Namun, kondisi pasar yang sepi membuat dia mengurungkan niatnya.

"Saya dagang baju rencananya, tapi karena sepi buka usaha jahit," ucap dia.

Meski sendiri, dia tetap bertahan membuka kios usahanya di sana. Raza menyebut memiliki pelanggan tetap yang biasa menggunakan jasa menjahitnya.

"Ya kalau saya banyak teman, jadi teman aja yang datang. Jarang kalau yang lain," kata Raza.

Pedagang lainnya, Eti (41), mengatakan hal serupa. Menurut dia, hanya pedagang yang sudah memiliki pelanggan tetap yang bertahan jualan di Blok G.

"Orang-orang daripada ke Blok G, mending ke Blok A sama Blok B. Yang bertahan pedagang-pedagang lama aja yang udah pada punya langganan. Kalau yang baru-baru mah enggak," ujar Eti.

Pantauan Kompas.com, para pedagang yang membuka usahanya tampak lebih banyak diam atau bercengkerama dengan pedagang lain. Tidak banyak pembeli yang berlalu lalang di sana.

Kondisi pasar tidak cukup bersih. Dinding-dinding bangunan tampak kotor dan kumuh. Lampu yang menyala di Blok G pasar pun tidak cukup terang. Pintu bagian belakang pasar tampak ditutup. Bahkan, eskalator di sana pun tidak difungsikan.

Charli Chaniago (36), pedagang lainnya, mengaku tidak banyak pembeli yang mampir ke kiosnya. Setiap hari, ia hanya dapat menjual beberapa barang dagangannya.

"Kalau kayak gini gimana mau rame? Tiap hari paling cuma laku 1-3," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com