Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Gemetar Didenda Rp 500.000

Kompas.com - 14/06/2016, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Abidin (33) tampak gemetar ketika polisi menghentikan sepeda motornya di jalur transjakarta (busway) Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (13/6/2016) siang.

Pengendara motor yang menerebos busway itu pun gemetar ketika diberi tahu nilai denda maksimal Rp 500.000.

(Baca juga: Ahok Cukup Puas dengan Laporan Hari Pertama Sterilisasi "Busway")

Pengojek yang biasa mangkal tidak jauh dari kantor Satpas Daan Mogot itu pun pasrah ketika petugas polisi yang didampingi petugas Dishub DKI memberi surat tilang warna biru.

"Ya mau gimana lagi, Mas, emang saya masuk busway," kata dia sambil tersenyum kecut.

Senin kemarin merupakan hari pertama pengetatan sterilisasi busway, yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam sehari kemarin, petugas Polda Metro Jaya menindak 274 pengendara yang melintasi busway saat sterilisasi diberlakukan.

"Mayoritas yang melanggar busway pengendara sepeda motor," kata Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto di Jakarta.

(Baca juga: Polda Metro Jaya Akui Sterilisasi "Busway" Belum Maksimal pada Hari Pertama)

Budiyanto mengatakan, petugas memberikan sanksi denda maksimal sebesar Rp 500.000 dengan memberikan surat tilang warna biru.

Berbeda dengan di Jalan Daan Mogot, busway di koridor lain terlihat masih banyak dilintasi para pengendara sepeda motor ataupun mobil.

Menurut pantauan Warta Kota, busway wilayah Jakarta Utara, baik di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jalan Gunung Sahari, Pademangan, hingga kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, masih bebas dilintasi oleh pengendara roda dua, empat, atau lebih.

Belum ada penjagaan ketat dari petugas kepolisian ataupun dishub di jalur-jalur ini.

Penjagaan juga tak terlihat, yakni penggunaan pemasangan palang pintu di jalur bus transjakarta, yang berguna untuk menghalangi laju para pengendara umum.

Masyarakat yang mengendarai sepeda motor atau mobil tampak santai melaju di jalur tersebut. (bin/bas/jhs/dwi/suf)

 

Selengkapnya, Baca di Harian Warta Kota Edisi Selasa 14 Juni 2016

 

Kompas TV Jalur "Busway" Belum Steril

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com