Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Simprug Golf II Akan Diperlebar, Warga Minta Dialog

Kompas.com - 07/10/2016, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memperlebar Jalan Simprug Golf II di Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Warga, khususnya di RT 008, 009, dan 010 RW 008, Grogol Selatan, khawatir kehilangan tempat tinggal karena tergusur tanpa dialog dan solusi.

Suparno (57), pengurus RT 010, Kamis (6/10), mengatakan, ada alat berat siaga di lokasi sejak dua pekan lalu. Warga khawatir kehilangan hunian karena terkena proyek pelebaran jalan. Padahal, mereka baru saja membangun ulang rumah setelah kebakaran 3 Juli.

Kebakaran itu menghanguskan 265 bangunan di tiga RT. Tercatat 1.068 jiwa dari 268 keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka pernah tinggal di posko pengungsian, lalu perlahan membangun ulang hunian.

"Pemerintah sempat melarang warga membangun lagi rumahnya. Sempat ada satpol PP yang datang membawa tulisan berisi larangan membangun, tetapi warga menolaknya. Kini, hampir semua rumah yang ludes terbakar telah dibangun lagi," kata Suparno.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan menawarkan rusun untuk relokasi. Namun, lokasinya di Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Menurut Suparno, mayoritas warga menolak karena lokasi terlalu jauh.

"Kalaupun harus pindah, warga minta ganti rugi. Sebab, sebagian warga mengantongi bukti kepemilikan meski berbentuk girik. Kami umumnya telah bermukim di sini sejak 1980-an," katanya.

Perlebar jalan

Permukiman di RW 008 itu merupakan sebagian lokasi yang disasar pemerintah untuk memperlebar Jalan Simprug Golf II yang menghubungkan Jalan Asia Afrika dan Jalan Teuku Nyak Arief. Dengan lebar 3 meter-4 meter saat ini, Jalan Simprug Golf II dinilai terlalu sempit.

Menurut rencana, pelebaran bakal memakan lahan yang dihuni oleh 3.065 jiwa atau 437 keluarga di sepanjang Jalan Simprug Golf II.

Data Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dari 437 keluarga, hanya 44 keluarga yang memiliki surat hak atas lahan, yang terdiri atas 13 sertifikat serta 31 girik dan akta jual-beli. Sebagian lahan jalan tembus itu milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, seluas 4.476 meter persegi. (Kompas, 23/8)

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, pelebaran jalan penting untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di kawasan itu. Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tembus itu merupakan salah satu program prioritasnya tahun ini.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yudi Febriyadi menyebutkan, jalan yang akan dibangun direncanakan sepanjang 800 meter. Selain dua jalur masing-masing badan jalan 7,5 meter, ada median jalan serta trotoar di tiap sisi jalan.

Lebar badan jalan disesuaikan dengan dua ruas yang dihubungkannya, yakni Jalan Teuku Nyak Arief dan Jalan Asia Afrika. Selama ini, kepadatan lalu lintas terjadi karena penyempitan jalan. "Nanti akan ada empat lajur seperti jalan di depan Senayan City (saat ini)," tambah Yudi.

Berdasarkan data Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI Jakarta, lelang untuk proyek pembangunan Jalan Simprug Golf II telah selesai. Proyek konstruksi dengan pagu Rp 18,699 miliar itu dimenangi PT Probicindo Tunggal Taruna dengan tawaran Rp 14,511 miliar.

Menurut Yudi, meski lelang sudah rampung, kontraktor belum melakukan pekerjaan fisik di lapangan. Saat ini baru alat milik Dinas Bina Marga DKI Jakarta yang diturunkan untuk membuka lahan yang sudah bebas.

Pembebasan lahan, kata Yudi, sudah dimulai sejak 1970-an. Tahun 2015, lahan Kementerian PUPR diserahterimakan kepada Pemprov DKI melalui surat keputusan menteri. (MKN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Oktober 2016, di halaman 28 dengan judul "Jalan Akan Diperlebar, Warga Minta Dialog".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com