Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Tahun Car Free Day, Dishub DKI Evaluasi Banyaknya PKL dan Parkir Liar

Kompas.com - 24/09/2017, 15:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman sudah dilaksanakan selama 15 tahun.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengakui adanya permasalahan yang muncul selama pelaksanaan car free day, seperti maraknya pedagang kali lima (PKL) hingga parkir liar.

"Kami tidak bisa menutup mata munculnya pedagang kaki lima, munculnya penyakit-penyakit yang lain seperti adanya parkir-parkir liar," ujar Sigit di area car free day, Minggu (24/9/2017).

Sigit menuturkan, Pemprov DKI Jakarta akan mengevaluasi permasalahan-permasalahan tersebut dengan melakukan penataan PKL dan penertiban parkir liar.

Baca: Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas, Polwan Bernyanyi Dangdut di Car Free Day

 

Evaluasi tersebut, lanjut Sigit, perlu dilakukan untuk menjaga animo masyarakat yang cukup tinggi untuk berolahraga di area car free day.

"Yang kami khawatirkan nanti kalau enggak diatur, kalau enggak dievaluasi, malah justru akan menurunkan dari kualitas pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor itu sendiri," kata Sigit.

Dalam rangka memperingati 15 tahun car free day di Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberikan plakat penghargaan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang juga berperan dalam pelaksanaan car free day.

Baca: 15 Tahun Car Free Day di Jakarta Dinilai Belum Efektif Kurangi Polusi

Dishub DKI juga menggelar acara hiburan dan permainan untuk kembali mengampanyekan tujuan car free day, yakni mengurangi polusi udara di Ibu Kota.

"Yang utama adalah kami mengingatkan kembali tentang tujuan dari pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor itu sendiri. Jadi pulihkan udara kotaku," tutur Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com