Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru TPST Bantargebang, Bau Menyengat Itu Pun Hilang...

Kompas.com - 11/11/2017, 08:00 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pemandangan berbeda terlihat dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Kesan TPST Bantargebang sebagai tempat penampungan sampah dengan bau yang sangat menyengat sudah hilang.

Kompas.com yang menyambangi TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017), langsung disambut oleh hijaunya pohon-pohon serta warna warni taman bunga setelah memasuki gerbang depan.

Wajah baru TPST Bantargebang setelah swakelola kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta tahun lalu. Kompas.com/Setyo Adi Wajah baru TPST Bantargebang setelah swakelola kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta tahun lalu.
Tidak ada lagi sampah berserakan yang masuk ke area jalan. Citra TPST Bantargebang yang panas dan gersang langsung hilang melihat kondisi ini. Meski demikian, tumpukan sampah masih terlihat di pandangan mata.

Baca juga : Pemprov DKI Akan Jadikan TPST Bantargebang Kawasan yang Hijau dan Sehat

Piramida sampah

Ada yang terlihat menarik dari tumpukan sampah di TPST Bantargebang. Di beberapa zona pengolahan sampah, terlihat gunungan sampah lebih rapi dengan bentuk piramida.

Baca juga : Tumpukan Sampah di TPST Bantargebang Dibentuk seperti Piramida

Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPSTKompas.com/Setyo Adi Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPST
Selain kerapian, piramida ini bertujuan meminimalkan potensi longsor yang membahayakan para pekerja lepas di TPST Bantargebang. Bentuk piramida juga sebagai proses pemasangan geomembran yang berguna untuk pembangkit listrik.

Menyusuri PTSP Bantargebang

Berjalan lebih jauh ke dalam, pekerja lepas TPST Bantargebang membuat ruang terbuka hijau berupa taman dengan beragam jenis tumbuhan. Jenisnya mencakup pohon pepaya, mangga, jambu, serta umbi-umbian. Di tengah taman juga terlihat beberapa pekerja lepas TPST Bantargebang yang tengah menebar berbagai jenis bibit ikan di sebuah kolam.

Baca juga : DKI Akan Penuhi Janji soal TPST Bantargebang Akhir 2017

"Sekarang (TPST Bantargebang) lebih rapi. Ada larangan (warga) memancing juga, biasanya warga sekitar iseng mancing di sini, buang sampah sembarangan, itu kami larang. Jadi biar kolam sama kebunnya menghasilkan dulu," ucap salah satu pekerja lepas ruang hijau TPST Bantargebang Efendi.

Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPSTKompas.com/Setyo Adi Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPST
Berjalan lebih jauh ke dalam, tepatnya di area kompos, diperlihatkan proses pembuatan pupuk organik dari sampah-sampah basah pasar di sekitar DKI Jakarta. Pupuk ini digunakan untuk perawatan area ruang terbuka hijau.

Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPSTKompas.com/Setyo Adi Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPST
Salah satu yang berbeda dari kunjungan Kompas.com ke TPST Bantargebang yang menampung 18 juta meter kubik sampah ini adalah bau. Beberapa tahun lalu, bau sampah kerap sudah tercium sejak dari Jalan Raya Narogong yang berjarak 1,8 km. Namun bau tersebut sekarang hilang. Meski bau masih terasa jika berada di dekat area sampah.

Baca juga : DKI Tambah Alat Berat di TPST Bantargebang

Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPSTKompas.com/Setyo Adi Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPST
Pemandangan terkini TPST Bantargebang juga terlihat dari video yang diunggah akun Facebook Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (8/11/2017). Dalam video tersebut terlihat tempat pengelolaan sampah DKI Jakarta ini menjadi lebih hijau dengan pembuatan taman serta manajemen sampah yang lebih rapi.

Perubahan ini terjadi sejak pengelolaan dilakukan oleh DInas Kebersihan DKI Jakarta pada September 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com