Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pemandu Disabilitas Seberang Terminal Rawamangun Diduduki PKL

Kompas.com - 27/11/2017, 16:55 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bersihnya trotoar di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, ternyata tidak berlaku untuk sisi seberang terminal. Lebih tepatnya di Jalan Paus arah menuju perempatan Mall Arion.

Dari pantauan Kompas.com, Senin (27/11/2017), tampak masih banyak pedagan kaki lima (PKL) yang mengusai hampir setengah badan trotoar. Jenis jualanya beragam, mulai dari makanan, rokok, buah, minuman, dan pulsa.

Beberapa pedagang dengan bangunan semi permanennya tampak nyaman berjualan di atas guiding block berwarna kuning yang merupakan jalan pemandu dan fasilitas bagi penyandang disabilitas.

Mereka menutup habis guiding block tersebut dengan bangunan dan etalase untuk berjualan.

Baca juga : Tak Bisa Berdagang di Trotoar, Pedagang Ini Mengadu ke Anies

Ketika berbicang dengan Ayi, salah satu pedagang yang menjajakan pulsa dan kopi, dia mengaku sudah berjualan berbulan-bulan di sana. Menurutnya, tidak ada petugas yang menertibkan.

Ruas trotoar yang di pakai berjualan PKL di seberang terminal Rawamangun, Senin (27/11/2017).Stanly Ruas trotoar yang di pakai berjualan PKL di seberang terminal Rawamangun, Senin (27/11/2017).
"Sudah lumayan, ada dua bulanan lebih sih. Selama ini sih enggak yang negur jualan di sini, lagian enggak ganggu juga, masih dikasih ruang buat jalan," ucap Ayi.

Baca juga : Temui Sandiaga, PKL Kota Tua Minta Kelonggaran Waktu Jualan di Trotoar

Mirisnya, ketika ditanya soal guiding block berwarna kuning, dia mengatakan hanya hiasan untuk trotoar.

"Ini (garis kuning) hiasan di trotoar aja, waktu itu kan habis sempat dibenahin," kata Ayi.

Ubin kuning dengan tekstur yang lurus dirancang khusus untuk penyandang disabilitas. Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) Nomor 30 tahun 2006 mengenai Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibikitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Baca juga : Kasatpol PP: Kalau Ada yang Sewakan Trotoar, Itu Masuk Delik Pidana

Pola titik untuk berhenti, sementara garis lurus sebagai petunjuk agar jalan terus. Tekstur tersebut dibuat untuk memudahkan dan dikenali penyandang disabilitas.

Dalan konteks PKL di seberang Teriminal Rawamangun, hal ini bisa membahayakan para disabilitas, bahkan pejalan kaki lainnya.

Kompas TV Razia Parkir Liar, Petugas Dishub Dikeroyok Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com