Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggakan Pajak Kendaraan di Jakarta Timur Capai Rp 76 Miliar

Kompas.com - 13/12/2017, 20:26 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diberlakukanya penghapusan sanksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) oleh Pemprov DKI, Samsat wilayah Jakarta Timur sudah mengantongi Rp 1,5 triliun lebih dari PKB.

Namun, menurut Plt Kepala Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Admintrasi Jakarta Timur Wigat Prasetyo, angka tersebut masih kurang dari target. Masih ada tunggakan PKB lebih kurang Rp 76 miliar yang belum dibayarkan.

"Sampai hari ini jumlahnya segitu. Berarti kami masih kurang sekitar Rp 76 miliar lebih dari PKB yang belum dibayarkan oleh wajib pajak pemilik kendaraan wilayah Jakarta Timur," ucap Wigat saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (13/12/2017).

Sedangkan dari BBNKB, lanjut Wigat, kurangnya sekitar Rp 5,8 miliar dari target yang ditetapkan.

"Hitungan per hari itu kami dapat sekitar Rp 5 miliar, baik dari penunggak pajak mobil dan motor saat ini di Timur. Kita sedang usahakan beberapa program untuk mengejar target sisanya," ucap Wigat.

Baca juga : Bayar Pajak di Samsat Drive Thru seperti Pesan Makanan Cepat Saji

Menurut Wigat, untuk total keseluruhan DKI Jakarta sendiri target dari PKB lebih dari Rp 7 triliun, sementara dari BBNKB targetnya Rp 5 triliun.

Untuk mengejar target, Samsat wilayah Jakarta Timur akan menyiapkan beberapa strategi, mulai dari razia kendaraan, penyuratan, sampai proses door to door ke pemilik kendaraan.

"Kurang lebih masa efektif kerja itu kan sekitar 10 hari lagi karena akan kepotong libur panjang, kita sedang menyusun rencana untuk razia, menyurat, door to door. Untuk razia kita sedang kordinasikan ke pihak terkait," kata Wigat.

Baca juga : Lihat Antrean Panjang di Samsat, Warga Baru Tahu Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan

Terkait pengiriman surat, kata dia, Samsat wilayah Jakarta Timur sedang dalam pendataan lebih dulu mengingat peredaran kendaraan bermotor di Jakarta cukup tinggi.

"Takutnya nanti salah alamat, ternyata mobil atau motornya sudah di jual jadi kita pastikan dulu. Untuk door to door ini juga sedang kita survei dan akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat," kata Wigat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com