Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Membela Anies-Sandiaga dari Kebon Sirih...

Kompas.com - 30/01/2018, 07:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sikap dua pimpinan DPRD DKI Jakarta terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berubah. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik dan Abraham "Lulung" Lunggana.

Pada periode pemerintahan sebelumnya, Taufik dan Lulung kerap menyampaikan kritik. Kini, keduanya mendukung hampir semua kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Salah satu kebijakan yang sedang ramai dibicarakan adalah masalah penataan Tanah Abang. Penataan ala Anies-Sandi ini menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Langkah Anies-Sandi menutup Jalan Jatibaru untuk tempat dagang PKL dikritik Direktorat Polda Metro Jaya dan Ombudsman. Sopir angkot yang biasa beroperasi di sana berdemo. Mereka meminta Pemprov DKI membuka kembali jalan itu.

Baca juga: Jawab Evaluasi PDI-P, Taufik Ingatkan Becak adalah Janji Jokowi-Ahok

Rombongan dari DPD Partai Gerindra DKI Jakarta usai sidak ke kawasan Tanah Abang, Sabtu (20/1/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Rombongan dari DPD Partai Gerindra DKI Jakarta usai sidak ke kawasan Tanah Abang, Sabtu (20/1/2018).
Meski demikian, Anies-Sandi tetap mendapat dukungan pimpinan Dewan. Misalnya Taufik yang membandingkan sikap polisi terhadap penutupan Jalan Jatibaru dengan jalan lainnya.

"Kenapa sih Polda enggak minta buka jalan eks Kedubes Inggris? Kenapa itu enggak direkomendasikan dibuka juga? Kalau yang ini kan untuk rakyat kecil, tinggal traffic di sana diperbaiki," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (29/1/2018).

Menurut Taufik, seharusnya kebijakan yang pro terhadap rakyat miskin didukung.

Baca juga: Taufik: Dari Dulu Tanah Abang Macet, tetapi Enggak Ribut Begini...

Hal yang sama disampaikan Lulung.

Menurutnya, polisi memang berupaya menegakkan Undang-undang dengan meminta fungsi jalan dikembalikan. Namun, jika bicara aturan, kata Lulung,seharusnya bukan Jalan Jatibaru saja yang dipersoalkan. Melainkan juga jalan lain yang kini ditutup permanen. Lulung menyebut lokasi-lokasi yang sebelumnya disebut Taufik.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana  mendatangi kawasan Pasar Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).Kompas.com/David Oliver Purba Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana mendatangi kawasan Pasar Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).
"Artinya di Istana dibuka dong. Di eks Kedubes Inggris dibuka, Kota Tua dibuka. Itu kalau kita mau patuhi aturan," kata Lulung.

Baca juga: Lulung Pertanyakan Polisi Hanya Rekomendasikan Jalan Jatibaru Dibuka

Lulung mengatakan, Anies bisa menggunakan diskresinya dalam hal ini. Dengan demikian, meski ada Undang-undang yang mengatur tentang fungsi jalan, kebijakan ini tetap bisa dilakukan.

Ia menyinggung pemerintahan sebelumnya yang juga biasa menggunakan diskresi.

"Kenapa sih dulu orang pakai diskresi enggak ribut? Ambil yang besar-besar lagi. Emang laut, didiskresi? Enggak ada laut diskresi," ujar Lulung.

Halaman berikutnya: Soal becak

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com