Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Pakai Parkir Meter, Pendapatan Pakir DKI Jadi 2 Kali Lipat

Kompas.com - 15/02/2018, 05:39 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Humas UP Perparkiran Ivan Valentino mengatakan, sistem terminal parkir elektronik (TPE) telah membuat penerimaan UP Perpakiran meningkat sangat signifikan.

Dari catatan UP Perpakiran, pada 2016 atau saat TPE pertama kali digunakan, pendapatan dari parkir sebesar Rp 52 miliar. TPE mulai beroperasi pada Oktober 2016. Pada 2017, pendapatan dari parkir naik 100 persen lebih menjadi Rp 107, 8 miliar.

Dengan melihat pendapatan yang signifikan, UP Perpakiran pada 2018 meningkatkan target pendapatan dari perparkiran menjadi Rp 115 miliar.

"Dengan adanya lokasi pengembangan, TPE naik menjadi Rp 107,8 miliar. Kan bisa dilihat bagaimana dahsyatnya penerimaan itu," kata Ivan, Rabu (14/2/2018).

Baca juga : Parkir Meter di Jalan Sabang Kembali Dioperasikan

Ia mengatakan, dengan TPE, pemasukan di 16 titik lokasi TPE bisa diawasi serta kecurangan oleh oknum juru parkir nakal bisa diminimalisasi. Namun, Ivan mengakui masih ada jukir nakal yang melakukan kecurangan. Kepada jukir tersebut, pihaknya akan melakukan tindakan tegas, termasuk saksi pemecatan.

"Yang pertama bahwa petugas parkir di lapangan bukan malaikat. Kami melakukan pengawasan dan itu luar biasa. Kami apelin dan berikan pengarahan dan enggak segan-segan kalau mereka membuat kesalahan akan kami tindak tegas," ujar Ivan.

Penggunaan TPE mulai dilakukan pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selain mencegah kebocoran dan memberdayakan juru parkir, sistem parkir meter juga diterapkan untuk mencegah korupsi.

Dengan parkir meter, lama kendaraan parkir terekam. Parkir meter dapat memastikan tarif retribusi yang harus dibayar pengguna kendaraan dan retribusi itu masuk ke pendapatan daerah.

Sebelumnya ada sekitar 201 mesin parkir meter yang terpasang di 16 lokasi di Jakarta. Saat ini ada dua lokasi masa kontraknya habis, yaitu di Kelapa Gading dan Falatehan, Jakarta Selatan. Pemprov DKI masih melakukan tender untuk mencari operator baru guna menangani perparkiran di dua kawasan itu.

Baca juga : Kontrak Parkir Meter di 3 Wilayah Habis, Bayar Parkir Kembali Manual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com