Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Berharap TPST Bantargebang Jadi Tempat Wisata

Kompas.com - 09/03/2018, 12:00 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berkunjung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (9/3/2018) pagi.

Ia tiba di TPST tersebut setelah berlari sepanjang lima kilomter dari Polsek Bantargebang. Begitu tiba Sandiaga dan rombonganya sesama pelari langsung menimbang berat badan mereka di jembatan timbang TPST. Total beban rombongan itu saat ditimbang adalah 270 kilogram.

"Wah Pak Asep (Kepala UPT Bantargebang Asep Kuswanto) harus turun 5 kilo. Lumayan tadi lari turun tiga kilo," canda Sandiaga terhadap Asep.

Baca juga : Sandiaga Lari Pagi Tinjau TPST Bantargebang

Sandiaga kemudian melanjutkan lari untuk melihat fasilitas-fasilitas di TPST Bantargebang.

Pertama dia mampir di gardu pembangkit listrik. Di sini ia mendapatkan penjelasan dari Asep tentang proses pembangkit listrik dengan tenaga gas metan.

Rombongan kemudian berlari lagi ke gunungan sampah khas TPST Bantargebang. Sandi dan rombongan kemudian menengok Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS).

Dari situ Sandi menengok pengolahan sampah untuk dijadikan pupuk. Terakhir ia menyapa para pekerja di UPT Bantargebang yang tengah senam pagi.

Di hadapan para pekerja, Sandiaga berharap TPST Bantargebang dapat menjadi tempat wisata.

"Saya membayangkan, bermimpi seperti di negara negara lain, ini malah bisa jadi tempat wisata nantinya," kata Sandiaga. 

Baca juga : Rencana Masa Depan TPST Bantargebang

"Saya melihat di negara lain, sampah bukan lagi dijadikan momok yang ditakuti, tapi bisa menjadi sumber begitu banyak kehidupan. Air di sini misalnya bila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber kehidupan," tambah Sandiaga.

Ia lalu melanjutkan kegiatannya ke kantor pengelola untuk mendapat penjelasan mengenai rencana TPST Bantargebang mengolah sampah di sana.

Walau berada di wilayah Kota Bekasi, TPST Bantargebang merupakan fasilitas pengolahan sampah milik Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com