Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Klaim Ganjil-Genap di Tol Bekasi Turunkan Volume Kendaraan

Kompas.com - 12/03/2018, 14:37 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengklaim pemberlakuan paket kebijakan ganjil genap, pembatasan angkutan barang, dan lajur khusus bus di Tol Jakarta-Cikampek berdampak signifikan pada penurunan kendaraan.

Kondisi ini terjadi mulai Senin (12/3/2018) pada pukul 06.00-09.00, waktu dimana paket kebijakan tersebut dilaksanakan.

"Penurunan signifikan dipengaruhi beberapa faktor. Pengguna jalan tol mempunyai tiga opsi, yaitu beralih rute ke jalur alternatif, beralih waktu perjalanan, dan beralih moda transportasi," kata General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman, dalam keterangan resminya.

Baca juga: Kekhawatiran Kepadatan Lalu Lintas akibat Ganjil Genap Tak Terjadi

Jumlah kendaraan yang melintas di gerbang tol Bekasi Barat 1 mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi normal.

Tercatat 1.820 kendaraan masuk melalui gerbang tol Bekasi Barat 1 arah Jakarta.

Jumlah tersebut turun 30 persen dari kondisi normal yang mencapai 2.600 kendaraan.

Baca juga: Pelanggar Ganjil-Genap di Tol Bekasi Baru Akan Ditindak Setelah 23 Maret

Sementara kendaraan menuju Jakarta dari gerbang tol Bekasi Barat 2 mencapai 1.852 kendaraan atau turun 38,20 persen dari kondisi normal yang mencapai 3.000 kendaraan.

Jumlah kendaraan dari Bekasi Timur 2 menuju Jakarta saat jam pemberlakuan kebijakan mencapai 1.545 kendaraan atau turun 35,60 persen dibanding kondisi normal yang biasa mencapai 2.400 kendaraan.

Menurut Raddy, banyak warga yang beralih waktu keberangkatan pada pemberlakuan kebijakan hari pertama.

Baca juga: Cara Warga Bekasi yang Kerja di Jakarta Sikapi Ganjil-Genap di Tol Bekasi

Kondisi ini terpantau di GT Bekasi Barat 1 yang mulai pukul 04.00-05.00 naik 37 persen dari lalu lintas normal.

Untuk di Bekasi Timur, perubahan waktu perjalanan mulai dominan terasa sejak pukul 05.00-06.00 sebesar 23 persen dibanding hari biasa.

"Secara keseluruhan, dampak kebijakan penurunan kendaraan rata-rata mencapai 35 persen atau 2.783 kendaraan selama 3 jam pemberlakukan kebijakan," ucap Raddy.

Baca juga: Menhub Sebut Ganjil-Genap Juga Akan Berlaku di Tol Tangerang

Terkait kebijakan pembatasan kendaraan golongan 3-5, khususnya pada pintu Cikarut arah Cikampek mulai pukul 06.00-09.00 ada penurunan volume lalu lintas golongan 3-5 mencapai 70 persen dibanding kondisi normal.

Sementara kendaraan golongan 3-5 arah Jakarta yang masuk melalui gerbang tol Cikarut mengalami penurunan 64 persen dibanding kondisi normal.

Kompas TV Ratusan kendaraan berpelat ganjir terpaksa memutar arah menuju jalur arteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com