Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Dirut PD Dharma Jaya Ajukan "Resign" kepada Sandiaga

Kompas.com - 15/03/2018, 16:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies-Sandi dikeluhkan Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati. Kurang baiknya kinerja mereka ini sampai membuat Marina ingin mengundurkan diri.

Marina bercerita, keinginan mundur itu disampaikan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada 6 Maret 2018. Setelah berhasil menemui Sandiaga yang sulit ditemui, Marina akhirnya mengungkapkan alasan pengunduran dirinya kepada Sandiaga.

"'Pak saya mau resign', saya bilang. 'Kenapa?' Saya bilang ini, 'Bapak gimana saya mau kerja baik karena enggak dibantu, PSO belum turun.' Saya bilang gitu. Terus di dalam Badan Pengawas juga ngaco-ngaco. Saya bilang gitu."

Baca juga : Cerita Dirut PD Dharma Jaya yang Kesulitan Menemui Sandiaga

"'Bu jangan dong, jangan dulu, kalau saya belum bisa bantu satu bulan ibu baru boleh resign.' 'Oh siap Pak, saya siap bantu Bapak siang dan malam saya siap'," kata Marina, Kamis (15/3/2018), menceritakan obrolan dengan Sandiaga saat itu.

Marina yang dulunya merupakan pengusaha daging mengaku meninggalkan usahanya untuk membantu pemerintah menyediakan pasokan daging dan ayam murah di Jakarta.

Berita acara penyaluran daging yang dilakukan PD Dharma Jaya di Rusun Rawa Bebek.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Berita acara penyaluran daging yang dilakukan PD Dharma Jaya di Rusun Rawa Bebek.
Sayangnya, sejak Anies-Sandi menjabat, mitra kerjanya di Pemprov DKI tidak bisa berkoordinasi dengan baik.

"Kerja sama dengan SKPD tuh beda, tidak seperti saat Gubernur yang lama," ujar Marina.

Baca juga : Kesulitan Subsidi Daging, Dirut PD Dharma Jaya Keluhkan Lambatnya Kinerja SKPD DKI

Marina mengaku mencintai PD Dharma Jaya. Ia senang, sejak menjabat sebagai dirut mulai ada perbaikan di Dharma Jaya seperti kesejahteraan pegawai.

Namun, pada November 2017 lalu, Dharma Jaya tidak diberikan penyertaan modal (PMD). Sandiaga saat itu berjanji akan memberikan public service obligation (PSO) sebesar Rp 41 miliar agar Dharma Jaya punya uang DP untuk membeli daging.

Namun, hingga Maret 2018 ini, dana yang dijanjikan tak juga cair. Marina kecewa karena terus-menerus ditagih supplier daging ayam.

Baca juga : Dana PSO Daging Subdisi Tak Cair karena Tak Ada Pengajuan Tertulis

"Ini yang lagi mengeluh adalah (supplier) benar-benar dari UKM. Ada juga trader. Kalau trader kita bisa utangin sebulan, dua bulan, tiga bulan, kemarin saya udah diteror. Kaya daging, Indoguna udah nagih," ujar Marina.

Outlet DJ yang menjual produk-produk olahan daging.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Outlet DJ yang menjual produk-produk olahan daging.
Marina meminta agar Pemprov DKI tidak berlarut-larut menahan dana ke Dharma Jaya. Ia tak ingin masalah ini mengganggu pasokan pangan ke ratusan ribu warga Jakarta berpenghasilan rendah yang berhak menerima subsidi.

"Kita ini digaji pemerintah udah lama ya kerja harus bener dong," kata dia.

Marina saat ini masih bertahan sebagai dirut, sembari menunggu dana yang dibutuhkan.

Baca juga : Kepala BPKD: Pencairan PSO Daging Tak Lama, Paling Lambat 3 Hari

Kompas TV Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mengurangi dan menghapuskan dana penyertaan modal pemerintah pada sejumlah BUMD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com