Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelalaian Kerja yang Sebabkan Seorang Tewas di Pasar Rumput Hanya Akan Dihukum 3 Bulan

Kompas.com - 22/03/2018, 15:26 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DKI Jakarta telah menginvestigasi kecelakaan kerja dalam proyek rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan yang menyebabkan seorang warga tewas. Pemprov DKI Jakarta akan memberi sanksi terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sana.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, paling berat hukumannya hanya 3 bulan.

"Kalau tipiring (tindak pidana ringan) paling berat kurungan tiga bulan," kata Sandiaga di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (22/3/2018).

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DKI Priyono di tempat yang sama menambahkan, Undang-undang yang digunakan adalah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja.

Dalam UU tersebut, maksimal hukuman memang hanya 3 bulan penjara. Priyono mengakui hukuman itu terlalu ringan untuk kecelakaan di proyek rusunawa Pasar Rumput yang telah menelan korban nyawa. Menurut dia, sudah saatnya UU tersebut direvisi.

Baca juga : Polisi: Besi Jatuh Proyek Rusunawa Pasar Rumput karena Kelalaian Pekerja

"Kalau soal keselamatan kerja itu di UU Nomor 1 tahun 1970. Jadi memang sanksi masih tergolong ringan, kalau dikaitkan dengan hilangnya nyawa seseorang itu masih terlalu ringan dan tentunya perlu dilakukan revisi, tapi merevisi UU perlu waktu lama," kata Priyono.

Namun, itu hanya hukuman untuk kelalaian kerja saja. Priyono mengatakan pihak kepolisian bisa mengusut dan memberi hukuman lebih berat karena kelalaian ini menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

"Jadi ini nanti kalau menghilangkan nyawa urusannya dengan kepolisian, beda lagi nanti," kata Priyono.

Hasil investigasi tim Disnaker sudah dikeluarkan. Priyono mengatakan ada kelalaian karena tidak ada jaring pengaman atau safety net di sekitar lokasi. Hal itu membuat risiko kecelakaan di tempat kerja menjadi tinggi.

Ia mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pengadilan untuk menentukan langkah selanjutnya.

Pada hari Minggu pagi lalu, seorang perempuan bernama Tarminah tewas tertimpa potongan besi saat sedang membeli sayur di halaman Pasar Rumput. Ia diduga tertimpa besi dari proyek pembangunan Rusunawa Pasar Rumput.

Baca juga : Saat Tarminah Tewas Tertimpa Besi Proyek Rusunawa Pasar Rumput

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com