Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Di Kampung Berlan yang Ambles Telah Bisa Dilintasi

Kompas.com - 18/05/2018, 21:11 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan di Kampung Berlan, RT 012 RW 003, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur kini telah bisa dilintasi.

Sebelumnya pada Rabu (14/2/2018), jalan sepanjang 200 meter itu ambles disebabkan tanah di pinggir kali yang berdekatan dengan jalan ambrol.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat (18/5/2018), ruas jalan yang ambles dan mengalami keretakan telah diaspal. Tampak sejumlah kendaraan roda dua maupun roda empat berlalu lelang melintasi jalan tersebut.

Sebelumnya, jalan tersebut ambrol dan mengalami keretakan dengan lebar hingga 30 sentimeter.

Baca juga: Progres Perbaikan Jalan Retak di Berlan, Beronjong Sudah Dipasang

Namun, perbaikan ruas jalan tersebut tampaknya belum 100 persen selesai. Hal ini terlihat dari belum dibangunnya pagar pembatas antara jalan dan pinggir kali.

Tampak hanya terdapat sejumlah keranjang besi yang ditumpuk bertingkat sebagai pembatas jalan. Keranjang besi itu harusnya diisi dengan batu bronjong yang akan digunakan sebagai fondasi.

Salah satu warga Kampung Berlan, Adi mengatakan, jalan tersebut mulai bisa dilintasi sejak awal April. Adapun pengerjaan dilakukan sejak pertengahan Februari lalu. Adi mengatakan tidak ada masalah saat perbaikan jalan.

Namun, yang masih menjadi perhatian yaitu belum dibangunnya pembatas jalan dengan kali. Dari keterangan kontraktor, kata Adi, kontraktor masih menunggu kiriman batu bronjong. Tanpa adanya batu tersebut, pembangunan pembatas jalan tidak bisa dilakukan.

Baca juga: Jalan Retak di Berlan Akan Diperbaiki, Sandiaga Minta Warga Tidak Panik

Adi juga mengatakan bahwa ada sejumlah ruas jalan yang masih retak dan belum bisa diperbaiki karena menunggu batu bronjong tiba.

"Karena baru bronjong enggak ada, sejak April mereka enggak pernah kerja lagi. Katanya nunggu batu datang, itu kenapa sampai sekarang enggak selesai-selesai bangun pembatasnya. Ini lihat masih ada jalan yang retak, katanya harus menunggu baru bronjong dulu baru bisa diperbaiki," ujar Adi.

Sebelum ambles, jalan di Kampung Berlan telah mengalami retakan selama lebih dari sebulan. Gubernur DKI Anies Baswedan juga sempat meninjau jalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com