Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bayi Togu Akan Beberapa Kali Operasi di Kepala, Semoga Dia Kuat..."

Kompas.com - 23/08/2018, 10:51 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi Togu Daud Gibran (7 bulan) tak hanya dilahirkan tanpa langit-langit pada rongga mulut.

Ia juga terlahir dengan kondisi penyempitan otak dan seluruh jari tangan serta kaki yang rapat.

Akibat pemberatan otak di bagian belakang kepala, Togu tak bisa mengangkat kepala dan menatap ke depan berlama-lama.

Untuk itu, putra kedua pasangan Eduard Johnson dan Aelpi Evelin Setiyani ini membutuhkan operasi segera mungkin terutama untuk bagian kepala dan wajah.

"Yang diutamakan karena urgent kepalanya. Nanti kata dokter ada beberapa kali operasi, mudah-mudahan dia kuat," ujar Aelpi saat ditemui Kompas.com di kediamannya, di Jalan Mawar, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

Aelpie mengisahkan, kondisi otak putra keduanya saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya otak bagian belakang Togu terjepit oleh tempurung kepala sehingga membuat otaknya cenderung lebih membesar pada bagian depan.

Karena kondisinya tersebut membuat Togu akan segera dioperasi pada akhir Agustus 2018 atau awal September 2019.

Baca juga: Perjuangan Bayi Togu yang Lahir Tanpa Langit-langit Rongga Mulut

Saat ini Togu tengah melakukan rawat jalan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta Timur. Seharusnya, Togu sudah mulai dibawa ke Rumah Sakit mulai usia 4 bulan.

"Di RSPON ini dari Agustus. Harusnya sudah dari usia 4 bulan dibawa tapi ini baru pas 6 bulan," tuturnya.

"Kita sudah bolak balik, apalagi mau operasi kan harus ke dokter ini dokter itu Dokter saraf, THT, anestesi. Kemarin sudah ada omongan (operasi) cuma kita masih menunggu karena harus diselesaikan di bagian ini itu," lanjut Aelpi

Untuk operasinya, Togu membutuhkan alat bagi wajahnya seharga 60 juta rupiah. Alat ini berguna untuk memperbaiki struktur tulang serta daging agar menjadi seperti kondisi wajah manusia pada umumnya.

"Buat wajahnya. Karena wajah dia ini kan agak datar biar jadi kayak kita. Misalnya di pipi ini kan punya kita agak menonjol nah punya dia rata, terus hidungnya ini agar rata jadi sempit kalo bernapas karena lubangnya kecil, jadi mau dibedah sama dokter," ujarnya.

Saat ini Togu membutuhkan uluran tangan dengan menyalurkan bantuan dana di KitaBisa.com. Dana tersebut agat secepat mungkin bisa melakukan operasi pembedahan wajah dan perbaikan pada penyempitan otak oleh tempurung kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com