JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah mempertanyakan pengajuan penyertaan modal daerah (PMD) untuk PAM Jaya sebesar Rp 1,2 triliun.
Dia bercerita, untuk memasang sambungan baru saja, warga dikenakan biaya Rp 1,5 juta.
Neneng mengatakan, bagi sebagian besar warga, tarif ini masih mahal.
Baca juga: Dirut PAM Jaya yang Baru Diminta Ekspansi Jaringan Perpipaan
"Dan sekarang malah meminta Rp 1,2 triliun, ini buat melayani siapa? Sedangkan warga tidak bayar saja langsung disegel meterannya," ujar Neneng dalam rapat banggar KUPA-PPAS 2018 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Menurut rencana, PMD PD PAM Jaya digunakan untuk pembangunan pipa distribusi dan retikulasi wilayah barat dan utara.
Neneng ingin ada kepastian terlebih dahulu terkait penggunaan PMD PD PAM Jaya.
Baca juga: Dirut PAM Jaya yang Baru Siap Jalani Putusan MA untuk Stop Swastanisasi Air
Dia ingin pemberian PMD sebanding dengan pemenuhan kebutuhan warga miskin.
"Saya kira Rp 1,2 triliun PAM Jaya ini nanti dibahas dulu untuk kepentingan apa, karena di Jakarta Utara saja banyak yang belum dapat air bersih, tarifnya naik terus per kubiknya meski memang sesuai dengan zonanya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.