Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tercapainya Target Penyelesaian "Skybridge" Tanah Abang...

Kompas.com - 15/10/2018, 10:42 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peresmian skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, diundur hingga 30 Oktober 2018.

Padahal, Pemprov DKI Jakarta melalui PD Sarana Jaya sebelumnya menargetkan jembatan multi guna yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dan Blok G Tanah Abang itu akan rampung dan bisa digunakan pada Senin (15/10/2018).

Adapun Senin ini, Pemprov DKI Jakarta hanya melakukan soft launching Skybridge Tanah Abang, dengan terlebih dulu menempatkan 100 pedagang kaki lima berjualan di skybridge tersebut.

Diduduki PKL

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, mundurnya target peresmian Skybridge Tanah Abang dikarenakan proyek pembangunan jembatan multiguna itu sempat terhenti selama tiga hari.

Baca juga: PKL Jati Baru Tanah Abang Menanti Proyek Skybridge Selesai

Hal itu terjadi karena belasan PKL membuka lapak di sekitar lokasi proyek. Bahkan, PKL menduduki alat berat yang digunakan.

Kejadian itu tidak langsung dilaporkan oleh pihak kontraktor kepada Pemkot Jakarta Pusat.

Setelah mendapat informasi, Pemkot Jakarta Pusat mengerahkan petugas Satpol PP untuk menertibkan para PKL.

"Sempat tiga hari enggak bekerja karena crane diduduki pedagang. Bagaimana crane-nya maju?" ujar Irwandi, saat dihubungi Kompas. com, Jumat (12/10/2018).

Setelah ditelusuri, kehadiran PKL di kawasan proyek Skybridge Tanah Abang dikarenakan mereka tidak mendapat lokasi relokasi untuk berjualan.

Sebelumnya, guna mempercepat pengerjaan skybridge, Pemprov DKI Jakarta meminta PKL Jatibaru untuk tidak berjualan hingga jembatan multiguna itu selesai dibangun.

Baca juga: 372 PKL Jatibaru Ikut Undian Lapak di Skybridge Tanah Abang

Namun, Pemprov DKI tidak menyediakan lokasi relokasi karena keterbatasan lahan.

Sebagian besar PKL menyetujui permintaan itu, tetapi ada juga yang menyesalkan mengapa tidak ada lokasi relokasi bagi mereka.

Percepat pengerjaan

Berbagai upaya telah dilakukan Pemprov DKI untuk mempercepat pengerjaan skybridge. Selain meminta PKL untuk tidak berjualan, pihaknya juga mengalihkan rute bus transjakarta explorer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com