Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Kios di "Skybridge", PKL Pilih Berjualan di Jalan Jatibaru

Kompas.com - 16/10/2018, 20:18 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang tidak mendapat lapak di jembatan multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, memilih tetap berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

Salah satunya adalah Haeruddin, pedagang celana itu mengaku kecewa tidak mendapat jatah kios di skybridge. Ia memutuskan tetap berjualan di trotoar Jalan Jatibaru Raya.

Ia takut penghasilannya menurun ketika pindah ke Pasar Tanah Abang Blok F.

Baca juga: Ada Pekerjaan Skybridge, Jalan Jatibaru Raya Dibuka Terbatas

"Memang sudah diberi tahu kalau kami bakal pindah ke Blok F, tetapi apa pemerintah enggak mikir kalau kami pindah, penghasilan kami gimana, sedangkan kami tidak dapat lapak di skybridge," ujar Haeruddin saat ditemui di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).

Haeruddin mengapresiasi keputusan Pemprov DKI Jakarta yang telah membangun skybridge. Namun, ia merasa heran mengapa tidak semua PKL bisa berjualan di skybridge tersebut.

"Saya senang jembatan ini dibangun, jadinya saya enggak perlu takut sama Satpol PP. Tapi kenapa enggak semuanya bisa pindah ke atas, itu aja sih pertanyaan saya," kata dia. 

Baca juga: PKL Skybridge Tanah Abang Bayar Rp 500.000 Per Bulan, Apa Saja yang Didapat?

Pendapat yang sama juga disampaikan pedagang pakaian bernama Zaenab. Ia mengaku kecewa karena tidak mendapat undian lapak di skybridge.

Padahal, menurut Zaenab, skybridge tersebut diperuntukkan bagi PKL yang berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

Oleh karena itu, ia memutuskan tetap berjualan di trotoar setelah skybridge diresmikan pada 30 Oktober.

Baca juga: Ombudsman Minta PT KAI Sediakan Jalur Khusus Menuju Skybridge Tanah Abang

Beberapa pedagang kali lima tampak nekat berjualan di sebelah pembatas seng skybridge Tanah Abang sehingga mempersulit pejalan kaki yang ingin melintas di trotoar. Foto diambil Kamis (11/10/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Beberapa pedagang kali lima tampak nekat berjualan di sebelah pembatas seng skybridge Tanah Abang sehingga mempersulit pejalan kaki yang ingin melintas di trotoar. Foto diambil Kamis (11/10/2018).
"Katanya itu dibangun untuk kami, kan, tetapi kenapa enggak semua (PKL) bisa naik ke atas," tutur Zaenab.

"Kalau enggak dapat lapak, ya saya tetap di sinilah. Mau dipindah kemana lagi, kan, enggak adil yang lain naik ke atas, saya dipindah ke tempat lain," lanjut dia.

Pedagang lainnya, Lilies berpendapat Pemprov DKI seharusnya lebih mematangkan konsep skybridge sehingga semua PKL bisa mendapatkan lapak.

Baca juga: Sudah Bisa Ditempati, 100 Lapak di Skybridge Tanah Abang Masih Kosong

Ia menilai keputusan Pemprov DKI memindahkan PKL yang tidak mendapatkan lapak di skybridge ke Pasar Tanah Abang Blok F adalah tindakan tidak adil.

"Saya dipindah ke Blok F, yang lain dipindah ke atas, itu kan enggak adil. Penghasilannya bakal beda dong. Seharusnya dibenerin dulu maunya gimana, bukan setengah-tengah begini. Ada yang pindah, ada yang enggak," kata Lilies.

Ia pun tidak setuju berjualan di kawasan Blok F. Oleh karena itu, ia memutuskan tetap berjualan di Jalan Jatibaru.

Baca juga: Progres Pembangunan 78 Persen, Pemprov DKI Soft Opening Skybridge Tanah Abang

Pengamatan Kompas.com di lokasi pembangunan skybridge, Kamis (11/10/2018) siang, pemasangan tiang-tiang baja sebagai penyangga dan rangka atap telah rampung. KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Pengamatan Kompas.com di lokasi pembangunan skybridge, Kamis (11/10/2018) siang, pemasangan tiang-tiang baja sebagai penyangga dan rangka atap telah rampung.
"Biarin diusir Satpol PP, saya tetap mau berjualan di sini kalau enggak bisa berjualan di atas," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, skybridge Tanah Abang mampu menampung 446 PKL. Pedagang yang tidak mendapatkan lapak di skybridge akan direlokasi ke Blok F.

Namun, hanya 100 dari 446 PKL yang bisa menempati skybridge Tanah Abang saat soft opening pada 15 Oktober, sedangkan pedagang lainnya baru bisa menempati saat grand opening pada 30 Oktober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com