Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Malu Juga sebagai Warga, Bupatinya Ketangkap KPK..."

Kompas.com - 17/10/2018, 16:06 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pasca-penangkapan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan empat pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pelayanan publik di Bekasi tetap berjalan normal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (17/10/2018), pelayanan publik di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi terpantau normal dan berjalan seperti biasa.

Puluhan warga nampak memenuhi kantor kecamatan untuk mengurus dokumen sesuai kebutuhan. Para pegawai kecamatan juga tetap melayani masyarakat dengan sigap.

Baca juga: KPK Geledah Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bekasi

Dedi, seorang warga Tambun mengatakan, tidak ada perbedaan pelayanan dari sebelum dan setelah penahanan Neneng. 

Menurut dia, pelayanan tetap berlangsung normal dan masyarakat tetap dilayani seperti biasa.

"Ini urus KTP, oh biasa saja yah, tidak ada yang beda, jadi lambat atau gimana. Semua normal saja (pelayanan)," kata Dedi, di Kantor Kecamatan Tambun Selatan, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018).

Baca juga: Wanti-wanti Mendagri Setelah Ditangkapnya Bupati Bekasi

Meski demikian, ia berharap pemerintah di wilayahnya tidak lagi terlibat korupsi.

"Ya semoga Pemkab semakin bersih dari korupsi. Malu juga sebagai warga, bupatinya ketangkap KPK begitu," ucap Dedi.

Seorang warga Jatimulya Hariadi mengatakan, pelayanan tetap berjalan normal dan tidak ada yang berbeda pasca penahanan Neneng dan empat pejabat Pemkab Bekasi.

Baca juga: Setelah Hampir 20 Jam di Gedung KPK, Bupati Bekasi Ditahan

"Normal-normal saja, Mas, iya saya tahu berita itu (penangkapan bupati) ramai itu di televisi. Di sini tidak ada yang beda sih, tetap kasih informasi pegawainya bagus," kata Hariadi di Kantor Kecamatan Tambun Selatan, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018).

Hariadi datang ke kantor kecamatan untuk mengurus dokumen Kartu Keluarga (KK).

Terkait penahanan Neneng, Hariadi mengatakan, dirinya tidak kaget. Ia kembali menyebut penahanan Neneng tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan publik di Bekasi. 

Baca juga: Bupati Bekasi Ditangkap, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Taati Aturan Tata Ruang

"Saya dari pagi mengurus KK sama KTP, Mas. Saya sih biasa saja yah tidak kaget, tidak berpengaruh apa-apa juga," ujar Hariadi.

Camat Tambun Selatan Imam Santoso menginstruksikan pegawainya tetap menjalankan pelayanan publik seperti biasa. 

"Tidak ada yang beda yah, karena bagaimana pun warga harus tetap mendapat pelayanan yang baik. Warga juga tetap banyak tadi pagi yang menunggu di kecamatan, saya langsung suruh staf untuk layani warga," kata Imam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com