BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, bantuan keuangan dari Pemprov DKI Jakarta belum cukup untuk merampungkan pembangunan Flyover Cipendawa dan Rawa Panjang.
Pemkot Bekasi mengajukan bantuan keuangan kepada Pemprov DKI sekitar Rp 562 miliar, sedangkan hibah yang disetujui Rp 403 miliar.
"Belum cukup ya, masih kurang untuk pembangunan yang saat ini sudah mencapai 60 persen. Dana itu belum cukup sampai 100 persen rampung," kata Arief kepada Kompas.com di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/11/2018).
Baca juga: Polemik Dana Hibah DKI, Proyek Flyover Rawapanjang dan Cipendawa Tetap Berjalan
Arief mengatakan, bantuan keuangan yang disetujui Pemprov DKI hanya bisa dipakai untuk 90 persen pembangunan dua flyover tersebut.
Meski demikian, pihaknya akan memaksimalkan hibah tersebut untuk pembangunan Flyover Cipendawa dan Rawa Panjang.
"Kami akan maksimalkan dana yang diberi DKI. Ya kami juga memahami, kami bersyukur DKI sudah begitu perhatian juga kasih dana itu," ujar dia.
Baca juga: Proyek Flyover Rawa Panjang dan Cipendawa Terancam Tertunda jika Tak Dibantu DKI
Menurut rencana, pembangunan flyover rampung pada 2019.
"Sisa dana yang diperlukan untuk rampungkan dua flyover akan kami ajukan lagi nantinya, tidak pakai APBD (Kota Bekasi). Dana kemitraan itu sudah tercantum dalam kerja sama," kata Arief.
Pembangunan dua flyover akan dilakukan bertahap dan ditargetkan rampung keseluruhan pada 2020.
Baca juga: Rampungkan Flyover Rawa Panjang dan Cipendawa, Pemkot Bekasi Butuh Rp 1 Triliun
Pemprov DKI sebelumnya telah menyetujui Rp 602 miliar bantuan keuangan dan kewajiban bagi Pemkot Bekasi.
Dana itu terdiri dari Rp 199 miliar dana kemitraan atau uang bau dan Rp 403 miliar dana bantuan keuangan berupa hibah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.