Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Luapan Air dari Bogor, Turap Kali Licin Depok Jebol

Kompas.com - 22/11/2018, 13:06 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinding turap penahan Kali Licin, Pitara, Depok, Jawa Barat, Rabu (21/10/2018) malam, jebol.

Pemerintah Kota Depok membangun turap tersebut untuk menahan air agar tidak masuk ke pemukiman warga RT 003 RW 006 dan Perumahan Mahara RT 007 RW 016.

Maulana (32), warga RT 003 RW 006, mengaku kaget ketika mengetahui dinding turap tersebut jebol.

Baca juga: Tanah Amblas di Ancol, Pemprov DKI Bangun Dinding Turap

"Tiba-tiba pukul 20.30 ada suara brukk... keras sekali. Saya kira pohon tumbang, eh ternyata turap jebol," ujar Maulana, ketika sedang membenarkan turap, di Kali Licin, Pitara, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2018).

Turap tersebut jebol diduga akibat meluapnya air kiriman dari Bogor.

Ia mengatakan, daerah perumahannya tidak diguyur hujan. Namun, Kali Licin menerima limpahan air dari hulu atau kawasan Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Warga Keluhkan Pengerjaan Turap Cisadane di Pondok Kacang Timur

"Makanya luapannya deras karena turapnya sudah lama, makanya terkikis dan jebol," ucapnya. 

Ia mengatakan, lingkungan tempat tinggalnya menjadi kawasan langganan banjir. Setiap hujan turun, lanjut dia, lingkungan tempat tinggalnya terendam banjir.

Menurut Maulana, Kali Licin jarang dibersihkan dan dipenuhi endapan lumpur.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Turap Sejumlah Kali di Jakarta Diperkuat 

Ketua RT 007 RW 016 Perumahan Maharaja Sandra Gunawan mengatakan, tembok rumah seorang warganya retak-retak akibat banjir.

“Jadi pas air meluap, kena ke tembok rumah kosong yang sebenarnya itu menjadi pembatas perumahan kami dari rumah warga RT 003 RW 006. Namun, karena tembok dan pagar rumah kosong itu roboh, jadi banjirnya kena ke perumahan kami dan menimpa rumah dua warga saya sampai roboh juga ini temboknya," ujar Sandra. 

Ia berharap Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Depok bisa segera memperbaiki dinding turap. 

Baca juga: Pemasangan Dinding Turap 1.900 Meter di Kali Sentiong Ditargetkan Selesai Desember

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga bahu membahu memperbaiki turap Kali Licin. 

Ada yang mengaduk semen, menancapkan bambu-bambu runcing, dan mengeruk sampah bercampur lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com