Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ditegur Polisi, Hercules Meminta Maaf Lewat Video

Kompas.com - 29/03/2019, 09:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hercules Rosario Marshal mengamuk jelang sidang pembacaan vonis terhadap dirinya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (27/3/2019) lalu. Tanpa diketahui penyebabnya, Hercules yang baru keluar dari mobil tahanan kejaksaan di lantai dasar gedung PN Jakarta Barat pada sekitar pukul 15.00 WIB berlari ke arah wartawan yang mengambil gambar lalu melayangkan pukulan.

Ia berlari di basement PN Jakarta Barat yang dipenuhi mobil sambil berteriak, "Mana wartawan, mana wartawan." 

Seorang wartawan dari Viva.co.id terkena pukulan tangan Hercules yang tak terborgol. Pukulan tersebut mengenai tangan kanan wartawan tersebut.

Baca juga: Hercules Terima Vonis 8 Bulan Penjara

Kejadian itu berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya polisi berpakaian preman mengamankan situasi. Ia langsung dibawa ke ruang tunggu tahanan yang ada di basement PN Jakarta Barat.

Ditegur polisi

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya langsung mengingatkan Hercules agar tidak berulah.

"Tadi tiba-tiba seperti itu dan sudah kami tegur juga jangan sampai nanti ada delik baru, pidana baru," kata Hengki kepada wartawan.

Hengki menjelaskan, tangan Hercules tak diborgol saat dibawa dari mobil tahanan menuju ruang tunggu tahanan karena salah satu tangannya merupakan tangan palsu.

"Karena tangan Hercules yang satu palsu. Oleh karena itu didampingi," ujarnya. 

Meminta Maaf

Keesokan harinya, yaitu Kamis kemarin, Hercules melalui kuasa hukumnya mengirimkan sebuah video permohonan maaf kepada wartawan.

"Dengan segala kerendahan hati saya Hercules Rosario Marshal memohon maaf kepada wartawan atas reaksi emosional di luar kesadaran saya pribadi menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat," kata Hercules dalam video yang diambil dari Rutan Salemba.

Baca juga: Ketika Hercules Tersinggung karena Dikawal Polisi Bersenjata

Dalam video itu Hercules turut menyampaikan alasan mengapa ia menyerang wartawan.

"Tindakan tersebut karena kondisi psikis dan pikiran serta keluarga saya yang terbebani vonis putusan sidang," ujar dia.

"Ke depan saya akan berupaya menjadi warga negara yang baik," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com