DEPOK, KOMPAS.com - Beralaskan sandal, Karim Maullah (10) berangkat ke sekolahnya di Depok, Jawa Barat.
Untuk sampai di sekolahnya itu, Karim seorang diri naik KRL commuter line dari Stasiun Kemayoran dan turun di Stasiun Depok Baru.
Karim menimba ilmu di Sekolah Masjid Terminal (Master), sekolah non-formal gratis, khususnya untuk anak-anak jalanan.
Bangun pukul 03.00
Karim tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat bersama kakek dan neneknya. Sebelum tinggal di Kemayoran, keluarga ini tinggal di daerah Situ Lio, Depok hingga 2016 lalu.
Rumahnya yang jauh dari Depok tak membuat surut semangat Karim pergi sekolah.
Setiap hari Karim bangun pukul 03.00 WIB untuk bersiap-siap. Sebab, ia masuk sekolah pukul 06.30 WIB.
Baca juga: Kisah Karim Pergi Sekolah, Bangun Pukul 03.00 dan Sendirian Naik KRL dari Kemayoran ke Depok
Diana, neneknya Karim mengatakan, cucunya itu menyiapkan segala keperluan sekolahnya sendiri. Bahkan, Karim lah yang setiap hari membangunkan neneknya sebelum ia berangkat ke sekolah.
“Dia yang bangunin saya, Mbak tiap hari kalau mau berangkat, ‘Nek bangun, Nek, aku mau sekolah, aku sudah siap,’ ” kata Diana saat berbincang-bincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.
Waktu subuh, Karim diantar kakeknya yang berprofesi sebagai tukang ojek menuju Stasiun Kemayoran.
Lalu, bocah laki-laki yang gemar sepak bola ini membeli tiketnya sendiri.
Karim menempuh perjalanan di commuter line kurang lebih 1,5 jam sampai ke Stasiun Depok Baru. Dari stasiun, ia melanjutkan berjalan sejauh 550 meter menuju sekolahnya.
Sebelum Diana menderita sakit pengapuran, Karim diantar dan dijemput olehnya.
Namun, Diana sempat dirawat di rumah sakit sehingga tak memungkinkan untuk mengantar dan jemput cucunya tersebut ke sekolah.
Baca juga: Mengikuti Karim, Bocah yang Viral karena Semangatnya Bersekolah
Sejak Diana sakit, Karim mulai berangkat sendiri menuju sekolahnya di Sekolah Master, dekat dengan Terminal Depok.