Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Pertanyakan Lamanya Penghitungan Suara di Pulogadung

Kompas.com - 16/05/2019, 05:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta mempertanyakan alasan mengapa perhitungan suara di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, berlarut-larut.

Ketua Bawaslu DKI Jakarta Jufri mengatakan, jumlah TPS di Kecamatan Pulogadung padahal tak sebanyak TPS-TPS lain yang ada di Jakarta.

"Dengar-dengar tadi kan ada persoalan di Kecamatan Pulogadung, sedangkan Pulogadung kan cuma sekitar 800 TPS nya, (lebih sedikit) dibanding dengan Cakung, Duren Sawit, Cengkareng, kan sudah selesai," ujar Jufri di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (15/5/2019) malam.

Ia mengatakan, KPU harus menyampaikan kepada Bawaslu apa yang jadi permasalah dalam perhitungan rekapitulasi di Pulogadung agar pihaknya bisa memahami persoalan yang mereka hadapi.

Baca juga: Rekapitulasi di Jakarta Timur Molor lagi, Ketua KPU DKI: Ini di Luar Dugaan

Jika permasalahan ada pada Sumber Daya Manusianya (SDM), kata Jufri, pihaknya siap untuk kembali memberikan bimbingan teknis kepada para panitia agar bisa memperlancar proses rekapitulasi.

Jufri mengatakan Bawaslu sudah menurunkan sejumlah pengawas di tingkat kota maupun provinsi di lokasi tersebut.

"Ya katanya (pengawas) ada protes-protes kan begitu, biasalah proses kalau ada protes yang memutuskan itu kan KPU bukan Bawaslu. Ada permintaan dibuka kembali kotak suara dibuka kembali," kata dia.

Adapun saat ini Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019 di tingkat Provinsi DKI Jakarta kembali molor.

Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, penundaan rapat pleno dilakukan karena masih ada satu kecamatan diJakarta Timur yang belum menyelesaikan rekapitulasi.

"Jadi update terakhir dari Jakarta Timur Kecamatan Pulogadung masih belum menyelesaikan tingkat kecamatannya," ujar Betty 

Rapat pleno sendiri ditunda hingga waktu yang tak ditentukan menunggu hingga penghitungan suara di tingkat kecamatan Pulogadung dan ditingkat kota Jakarta Timur rampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com